Milisi ISIS yang menguasai kota tersebut segera menangkapnya ketika dapat laporan ada pesulap sedang beraksi. Pesulap tak disebut namanya ini dianggap melakukan dosa syirik, alias menyekutukan tuhan. Eksekusinya digelar di alun-alun Kota Raqqa, seperti dilansir mirror.com, Rabu (7/1).
"Dia menghina Tuhan karena menciptakan ilusi dan tipuan mata," ujar juru bicara ISIS Raqqa lewat situs mereka.
Pesulap 50 tahun itu sering dipanggil 'penyihir' oleh anak-anak yang terhibur oleh trik-trik itu. Salah satu pengungsi Kurdi, Ismail, yang pernah menyaksikan atraksi pria ini menjelaskan sebetulnya tidak ada yang istimewa dari aksinya. Sang pesulap biasanya menghilangkan ponsel atau koin. serta mampu mempermainkan kartu remi di hadapan penonton.
"Dia memberi hiburan ketika masyarakat yang dilanda perang membutuhkannya. Tapi untuk itu, dia harus membayar dengan nyawanya," kata Ismail.
Raqqa adalah kota yang pertama kali diserang ISIS pertengahan tahun lalu. Kota itu termasuk yang paling multikultural di Suriah, karena ada banyak pemeluk agama hidup berbarengan dari beragam etnis. (Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar