Demikian diungkapkan BW kepada
wartawan di kediamannya di Kampung Bojong Lio, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan
Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (24/1). Penghancuran terhadap
keberadaan KPK dirasakan dimulai seusai KPK menetapkan Komjen Budi Gunawan
sebagai tersangka.
Setelah itu, lanjut BW, ada tudingan
perihal Ketua KPK Abraham Samad yang berambisi menjadi Wakil Presiden Joko
Widodo yang dilontarkan oleh Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Selanjutnya,
adalah penangkapan dirinya atas kasus sengketa Pilkada Kotawaringin Barat pada
tahun 2010 yang dilaporkan oleh Sugianto Sabran kepada Bareskrim Polri.
"Sulit untuk saya untuk tidak
bilang bahwa ini tak ada kaitanya dengan penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai
tersangka oleh KPK. Ada kemungkinannya. Saya melihat ini penghancuran KPK,
tidak lagi sekadar pelemahan," ujar Bambang yang menggelar konferensi pers
seusai salat zuhur berjemaah di Masjid An-Nur.
Diungkap BW, saat ini statusnya
sebagai tersangka menuntutnya untuk profesional dan konsisten pada
Undang-Undang dan moral etik hukum.
"Saya pertimbangkan untuk
mengajukan pemberhentian. Nanti biarkan ketua yang memutuskan. Untuk
selanjutnya dapat berkomunikasi dengan presiden," tutur Bambang.
Formalitasnya sesuai aturan, lanjut
Bambang, surat dari presiden lebih dulu keluar, apakah memberhentikan dirinya
atau tidak. Bambang juga akan tunduk kepada keputusan kolegial KPK.
Menurut Bambang, kasus yang dia
alami tak berdiri sendiri. Ada upaya-upaya lain termasuk political setting.
"Kasus Pilkada Kotawaringin Barat ini tahun 2010, saya masuk KPK tahun
2012. Bukan tak mungkin ada political setting di dalamnya," kata
Bambang yang mengenakan sarung dan baju koko berwarna putih itu.
Ke depannya, Bambang menegaskan akan
menghormati panggilan Bareskrim untuk pemeriksaan selanjutnya. "Sampai
hari ini saya belum terima surat pemanggilan lagi. Tapi mungkin juga dikirim ke
kantor KPK. Kapanpun dipanggil saya siap," tegas Bambang.
Tentang SP3, Bambang menyerahkan hal
tersebut kepada tim hukum. Bambang meyakini tim hukumnya mampu melakukan yang
terbaik. Bambang juga masih meyakini bahwa Presiden Joko Widodo mampu berlaku
adil dan bersikap negarawan.
"Ini saatnya presiden tunjukkan
kemampuan kenegarawanannya. Saya percaya Pak Presiden mampu," pungkas
Bambang. (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar