Satu keluarga tersebut sebelum berangkat ke Jakarta terlebih dahulu menjual rumahnya di Makassar.
Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan menjelaskan bahwa keluarga yang akan berangkat ke Suriah tersebut mengaku tidak akan kembali ke tanah air.
"Dia jual rumah, jadi salah satu kepala keluarga, bapak istri sama anak itu, rumahnya di sana (Makassar) sudah dijual," kata Herry di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (27/12/2014).
Hal tersebut tampak dari buku tabungan yang disita pihaknya ada dana sekar 9000 USD masuk ke rekening yang bersangkutan.
"Itu hasil jual rumah," ucapnya.
Saat berangkat pun mereka tidak seperti orang yang akan berpergian ke luar negeri pada umumnya yang membawa barang-barang dalam jumlah banyak dan membawa koper.
"Mereka hanya membawa pakaian di badan kemudian tas rasel. Hanya itu saja, kemudian mereka betul hijrah nggak akan kembali lagi bersama keluarganya," ungkapnya.
Sebelumnya kepolisian mendapatkan informasi akan ada orang-orang yang akan berangkat ke Suriah dari intelejen.
Kemudian tim Jatanras Polda Metro Jaya pun bergerak menelusurinya sampai akhirnya mengerucut terhadap enam orang yang sudah berada di Bandara Soekarno Hatta.
Abd Jbr (38), Ahm Abd (17), Rtn Prt (38), Mhm Ash (48), Ash Jml (19), dan Nbl Ayp (10) sebelumnya berangkat dari Makassar ke Jakarta pada 23 November 2014 dan ditampung di sebuah rumah yang berada di kawasan Cibubur.
Kemudian Jumat (26/12/2014) keenamnya berangkat ke Bandara Soekarno Hatta (Soeta) dan tiba pukul 23.00 WIB. Lalu pukul 02.00 WIB, Sabtu (27/12/2014) keenamnya diamankan tim kepolisian dibantu pihak imigrasi.
Saat diamankan keenamnya sudah melewati pemeriksaan Imigrasi dan sedang menunggu keberangkatan pesawat pukul 04.00 WIB.
Hasil pengembangan akhirnya kepolisian menangkap donaturnya berinisial MA alias AA di Cibubur, Sabtu (27/12/2014) pukul 09.00 WIB. (Tribunnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar