WARA - Satu lagi kebijakan Jokowi yang mendapat sorotan publik adalah dihapusnya dana Bansos atau bantuan sosial. Sebenarnya tidak dihapus semua. Dana bansos untuk rumah ibadah seperti pembangunan masjid masih ada. Namun bansos untuk peruntukan yang kurang bermanfaat dihapuskan.
Efeknya sangat bagus untuk
penghematan anggaran walau Jokowi dihujat sana-sini. Terutama ormas yang
biasanya mendapatkan aliran bansos seperti FPI akan “lesu darah” karena
tak akan mendapat transfusi dana bansos lagi. Demikian juga ormas-orams atau
LSM fiktif buatan “oknum” kepala daerah akan kehilangan dana “siluman” untuk
memperkaya dirinya.
Lihat saja efeknya nanti FPI tak
banyak bikin demo-demo lagi di Jakarta. Puncaknya hanya demo saat mengangkat
gubernur tandingan kemarin. Hal ini karena mereka tak punya dana lagi untuk
membayar anggotanya yang melakukan demo-demo di Jakarta dan kota-kota lainnya.
Memang sumber dana mereka yang
terbesar ya dari bansos ini. Kalau dari infaq dan sadaqah jumlahnya tak
seberapa karena umat FPI tak seberapa yang mau berinfaq dan sadaqah dengan
“ikhlas”. Tapi kalau dari upeti tempat hiburan malam yang akan isweeping pun
sudah berkurang karena hiburan malam sudah dijaga “oknum” Polisi dan TNI.
Jadi terpaksa mau tak mau FPI harus
menghemat anggaran dengan mengurangi aksi-aksi demonya. Atau biar aman mereka
akan mendekati pemerintah dan pro kepada pemerintah yang dianggap “thogut” biar
bisa tetap eksis di Indonesia.
Kalau bantuan dari Arab Saudi sudah
lama distop karena FPI dinilai tidak berhasil. Dana Arab Saudi banyak mengalir
ke pesantren-pesantren milik kaum Wahabi/Salafy. Dan ini juga banyak
disalahgunakan oleh “oknum” ustadznya yang sekarang pun sudah mulai tenggelam
karena ajarannya tak bisa mempengaruhi umat Islam yang rata-rata sudah memiliki
dasar keislaman berbasis NU dan Muhammadiyah yang merupakan pengejawantahan
Islam rahmatan lil alamin di Indonesia.
Sekarang ini aksi para “loser” hanya
melalui media sosial yang gratisan agar menghemat biaya seperti yang telah
dilakukan jonruwan dan jonruwati. Pemerintahan Jokowi akan “cuek bebek”
terhadap mereka. Bukan nya tidak bisa ditangkap atau ditindak. Nanti kalau
mereka ditangkapi sama pak Jokowi, kasihan si Fadli Zon uangnya akan habis
untuk menyantuni jonruwan dan jonruwati sebesar 35 juta tiap orang.
Pemerintahan Jokowi juga tak akan
membubarkan FPI, nanti juga mereka akan bubar sendiri. Lagi pula nanti pak
Jokowi akan dituduh sebagai “orba jilid 2″. Lagipula memang sekenarionya mereka
akan tetap menyebar fitnah sampai ditangkap sehingga ini sebagai tonggak
perlawanan mereka menetang Pemerintahan Jokowi. Dan hal ini tak akan pernah
terjadi.(Kompasiana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar