Perempuan ini, dalam jumpa pers yang difasilitasi oleh polisi, mengatakan dirinya dibawa ke kota Kano di mana dua gadis lainnya meledakkan bom.
Ledakan yang terjadi pada 10 Desember ini telah menewaskan empat orang tewas.
Namun perempuan ini yang tetap mengenakan rompi berisi bom kemudian berhasil ditangkap polisi, demikian keterangan kepolisian setempat.
Sekitar 2.000 orang tewas di Nigeria akibat serangan bom oleh kelompok militan Islam pada tahun ini.
Kepada wartawan, perempuan itu kemudian berkata bahwa orang tuanya menyerahkannya kepada kelompok militan di sebuah hutan di dekat kota Gidan Zana di utara Kano.
Dia mengatakan, salah-seorang pemimpin kelompok militan itu bertanya apakah dirinya mengetahui tentang pelaku bom bunuh diri sebelumnya.
Dijanjikan masuk surga
"Mereka bertanya, 'Kamu dapat melakukannya?' Saya jawab 'tidak'," katanya.
"Mereka berkata lagi, 'Kamu akan masuk surga jika melakukannya.' Saya menjawab 'Tidak saya tidak mau.' Mereka lantas mengancam akan menembak saya atau menjebloskan saya ke penjara.'
Perempuan itu mengatakan dia akhirnya menyetujui ajakan mereka, tetapi dia menggarisbawahi "saya tidak pernah berniat melakukannya".
Dia berkata dirinya terluka ketika salah-seorang perempian lainnya meledakkan bom. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Boko Haram, yang merupakan kelompok militan Sunni, sering melakukan tindakan kekerasan di Nigeria sejak 2009 lalu.
Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok ini menguasai sejumlah kota dan desa di wilayah timur laut Nigeria dan bertekad mendirikan Negara Islam di wilayah yang mereka kuasai. (BBC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar