Sahlan dan keluarga juga menyaksikan aksi penembakan aparat terhadap Fuad dari tayangan televisi dan video yang beredar di YouTube. |
Pihak keluarga menilai aksi penembakan oleh Tim Buser Polres Gresik terhadap Fuad yang telah melepaskan sandera dan tak bersenjata sebagai sebuah kesalahan.
Menurut kakak kandung Fuad, Sahlan, aksi penyanderaan itu dilakukan adiknya untuk mencari perhatian dari aparat. Mendiang Fuad, kata Sahlan, ingin meminta untuk diantar ke Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur agar terbebas dari ancaman orang-orang yang ingin membunuhnya.
Karena itu, sambung Sahlan, Fuad sempat menghubungi keluarga saat melakukan penyanderaan.
"Waktu dia sandera anak itu, dia menelepon saya dan bilang kalau dia sengaja menyandera untuk mencari perhatian dari pihak Kodim, karena dia diancam dibunuh oleh beberapa orang," kata Sahlan di Mataram, NTB, Kamis (18/12/2014).
"Karena sebelumnya dia meminta tolong ke Kodim tapi tidak digubris," imbuh dia.
Sahlan dan keluarga juga menyaksikan
aksi penembakan aparat terhadap Fuad dari tayangan televisi dan video yang
beredar di YouTube. Menurut dia, penembakan itu berlebihan dan tak sesuai
dengan hukum yang berlaku.
"Seharusnya tidak sampai ditembak mati, saya rasa ini berlebihan, mestinya ditanya dulu karena korban penyanderaan sudah dilepas. Kalau mau bilang kesal, ya kami kesal," ucap dia. (Liputan6.com)
"Seharusnya tidak sampai ditembak mati, saya rasa ini berlebihan, mestinya ditanya dulu karena korban penyanderaan sudah dilepas. Kalau mau bilang kesal, ya kami kesal," ucap dia. (Liputan6.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar