Bulukumba - WARA - Puncak
peringatan Hari Jadi Kabupaten Bulukumba ke 55 tahun 2015 yang jatuh pada hari,
Rabu (4/2) kemarin kembali dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan diantaranya Festival Dara dan Daeng.
Festival Dara dan Daeng diselenggarakan di depan rumah pejabat Bupati Bulukumbapada hari
Sabtu, (31/1) dengan melibatkan dua puluh empat pasangan peserta dara dan
daeng. Kegiatan Festival Dara dan Daeng disusun Dinas Kebudayaan &
Pariwisata Kabupaten Bulukumba dalam rangka untuk menyemarakkan Peringatan Hari
Jadi ke 55 daerah yang berjuluk Butta Panrita Lopi tersebut.
Kepala
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Bulukumba, Djunaidi Abdillah, SE.
M.Si sangat berharap, agar kegiatan Festival Dara dan Daeng betul-betul-betul
dapat menyerap pendaftar dari unsur masyarakat Kota Bulukumba.
Djunaidi
mengungkapkan, bahwa pihaknya akan berjuang dengan segenap kemampuan untuk dapat
memasukkan kegiatan Festival Dara dan Daeng, Kabupaten Bulukumba sebagai salah
satu agenda pokok program pengembangan kalender pariwisata tahunan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan pemerintah pusat.
"Kegiatan Dara dan Daeng diyakini akan semakin eksis, bahkan para juaranya dipastikan
akan mampu untuk berkompetisi dan meraih juara di tingkat provinsi maupun
di tingkat nasional," jelasnya dengan nada optimis.
Secara
terpisah, staf bidang pemasaran dan promosi Disbudpar Kabupaten Bulukumba,
Ubayd Mantsur menambahkan, selain Festival Dara dan Daeng, beberapa agenda
kegiatan lain juga telah dipersiapkan Dinas Kebudayaan & Pariwisata
Kabupaten Bulukumba setelah diperingatinya puncak hari jadi Kabupaten Bulukumba
ke 55.
Rangkaian
kegiatan tersebut salah satunya dituangkan Disbudpar Kabupaten Bulukumba
melalui penyelenggaraan event wisata “Festival Dato Tiro”. Agenda ini diharapkan
dapat menjadi momentum penting untuk mengangkat dan mengembalikan keragaman
citra seni budaya religius Kabupaten Bulukumba.
Event
budaya bertajuk "Festival Dato Tiro" ini dilaksanakan secara terpusat bertempat
di kawasan makam Dato Tiro, salah satu penyiar Agama Islam yang secara
kebetulan bermakam di Bonto Tiro, Kelurahan Eka Tiro, Kecamatan Bonto Tiro,
Kabupaten Bulukumba. Rangkaian acara ini dipersiapkan secara khusus oleh Dinas
Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Bulukumba sebagai salah satu strategi
pasar untuk mempromosikan keanekaragaman potensi pariwisata yang terdapat di
daerah berjuluk Butta Panrita Lopi tersebut.
Ubayd
menuturkan, potensi pariwisata merupakan salah satu sektor terpenting yang
membutuhkan perhatian ekstra, terutama dalam upaya untuk memacu denyut nadi
perekonomian daerah. Sektor ini dinilai sebagai penyumbang terbesar pendapatan
asli daerah (PAD) yang bergantung pada intensitas kunjungan wisatawan baik dari
dalam negeri maupun wisatawan mancanegara.
"Oleh
karenanya, seluruh stoke holder pemerintahan di Kabupaten Bulukumba diharapkan
dapat bersinergi dalam menjalankan manajemen promosi dan pengelolaan sektor
parwisata sebagai salah satu strategi pemasaran inovatif," pungkas Ubayd kepada
wartawan. (fadly syarif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar