Suasana peringatan Hari Pers Nasional di Harmoni One Hotel, Batam Centre, Senin (9/2/2015). |
Batam - WARA - Absennya Presiden Joko Widodo di peringatan Hari Pers
Nasional (HPN) 2015 di Batam, Senin (9/2/2015), mendapat kritikan dari insan
pers nasional.
Margiono, ketua PWI pusat dalam
sambutannya mengungkapkan banyak para insan pers yang hadir mempertanyakan
ketidakhadiran Jokowi.
"Jadi teman-teman kita tidak
perlu lagi mempertanyakan kenapa pak Presiden tidak hadir. Nggak apa-apa nggak
dihadiri oleh presiden. Wakil presiden atau presiden sama saja. Malah lebih
berpengalaman Wapres," ujar Margiono yang disambut tawa ratusan insan pers
nasional.
Menurutnya, selama beberapa hari di
Kepri, hanya ada dua hal menarik yang dibicarakan oleh para pewarta yang hadir
di HPN. Yakni mengenai kedatangan presiden pada puncak acara, serta masalah KPK
vs Polri yang masih hangat.
Margiono pun menyinggung beberapa
pengusaha pers yang absen pada peringatan tersebut.
"Saya lihat pak Aburizal
Bakrie dan Surya Paloh juga tidak hadir. Saya paham beliau berdua sedang sibuk
mengurus negara. Tapi wakilnya datang. Begitu juga MNC, pak Harry Tanoe yang
sibuk melahirkan anak baru, partai baru," ujarnya lagi seraya disambut
riuh peserta.
Namun demikian, Margiono pun
memberikan pujian tertinggi kepada salah satu tokoh pers yang hadir meski dalam
kondisi fisik kurang sehat.
Sabam Siagian, salah satu tokoh yang
sudah sepuh, memang menjadi satu-satunya tokoh yang mendapat anugerah tertinggi
yakni Anugerah Spirit Jurnalis.
"Beberapa memang ada yang sudah
sepuh, seperti pak Jacob Oetama yang beberapa tahun terakhir tidak hadir, tapi
tetap mengirimkan putera mahkotanya," kata Margiono. (Tribun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar