Ambaranie Nadia K.M Sejumlah aktivis perempuan yang terhimpun dalam Perempuan Indonesia Antikorupsi menggelar aksi di KPK, menuntut Presiden Joko Widodo segera bertindak dan memberantas korupsi. |
Jakarta – WARA - Sejumlah perempuan yang mengatasnamakan diri sebagai Perempuan Indonesia Antikorupsi mengadakan aksi dukungan di pelataran gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (10/2/2015). Mereka mendorong agar Presiden segera bertindak atas upaya pelemahan KPK dan meluruskan kembali upaya pemberantasan korupsi.
"Mandat ini kami beri ke Jokowi sebagai Presiden untuk menjalankan tugasnya. Salah satunya untuk memberantas korupsi," ujar juru bicara Perempuan Indonesia Antikorupsi, Ririn Sefsani, di gedung KPK, Jakarta.
Ririn mengatakan, masyarakat sudah jenuh melihat Presiden Joko Widodo yang tampak tidak menunjukkan pengaruhnya sebagai kepala negara untuk menyelesaikan persoalan itu. Jika Jokowi peduli dengan upaya pemberantasan korupsi seperti janjinya dulu saat kampanye dalam Pilpres 2014, Riris menilai semestinya Jokowi mampu bergerak cepat.
"Kami perintahkan Jokowi bahwa kami perempuan konstituen yang tidak pegang cek kosong untuk memilih Jokowi," kata Riris.
Riris lantas menyebutkan sembilan desakan kelompok atas nama perempuan Indonesia itu kepada Jokowi. Kelompok ini pun membuat petisi online di change.org/9gebrakan.
Adapun sembilan desakan mereka, yaitu:
1. Cukup KPK dilemahkan
2. Cukup pembusukan institusi hukum
3. Cukup koruptor kebal hukum
4. Cukup angkat pejabat korup
5. Cukup kongkalikong dan transaksi politik kotor
6. Cukup "rekening gendut"
7. Cukup foya-foya dengan uang rakyat
8. Cukup wariskan budaya korupsi
9. Cukup pembiaran perampasan sumber daya alam.
"Kami semua yang telah memilih dan menjadikanmu Presiden, pemimpin negeri ini, kami nyatakan cukup! Kami perintahkan Bapak Presiden untuk bertindak dan berantas korupsi sekarang," kata Riris. (Kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar