Eksekusi lahan di Kompleks TNI AL |
Jakarta - WARA - Perwira Polda Metro Jaya Kompol Budi Hermanto mengaku
dipukuli aparat Polisi Militer TNI AL di Bengkel Cafe, Jumat (6/2) malam. Budi
pun mengaku ada sejumlah barang miliknya yang hilang saat kericuhan tersebut.
"Di ruangan karaoke saya izin ke kamar mandi. Di luar ribut, saya keluar, teman saya sudah mau pingsan. Saya dipukuli saya berusaha melindungi teman saya, saya dipukuli, diambil juga cicin dan barang," kata Kompol Budi saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (9/2).
"Di POM sudah datang Dikrimum. Mereka bawa cincin kawin pernikahan teman saya. Mereka membongkar tas kehilangan 2 juta kita, sampai berhamburan," lanjut Budi.
Selain melaporkan kasus ini ke Polisi Militer, Kompol Budi juga akan membawa masalah ini ke Komnas HAM. Selain masalah pencurian itu, dia juga mengaku dihajar sampai babak belur.
"Sekarang saya rusuk sakit, dekat kuping lebam. Hingga kini teman masih di opname," kata Budi.
Pihak TNI AL memberikan keterangan mereka memiliki bukti-bukti jika Kompol Budi dan rekannya menodongkan pistol dan membuat suasana keruh saat razia. (Merdeka.com)
"Di ruangan karaoke saya izin ke kamar mandi. Di luar ribut, saya keluar, teman saya sudah mau pingsan. Saya dipukuli saya berusaha melindungi teman saya, saya dipukuli, diambil juga cicin dan barang," kata Kompol Budi saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (9/2).
"Di POM sudah datang Dikrimum. Mereka bawa cincin kawin pernikahan teman saya. Mereka membongkar tas kehilangan 2 juta kita, sampai berhamburan," lanjut Budi.
Selain melaporkan kasus ini ke Polisi Militer, Kompol Budi juga akan membawa masalah ini ke Komnas HAM. Selain masalah pencurian itu, dia juga mengaku dihajar sampai babak belur.
"Sekarang saya rusuk sakit, dekat kuping lebam. Hingga kini teman masih di opname," kata Budi.
Pihak TNI AL memberikan keterangan mereka memiliki bukti-bukti jika Kompol Budi dan rekannya menodongkan pistol dan membuat suasana keruh saat razia. (Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar