"Bagi sekolah yang sudah siap
menerapkan Kurikulum 2013, ya silakan jalan teruskan, jangan dibatasi. Kalau
dilarang, itu sama seperti menyebut Kurikulum 2013 ajaran sesat,” kata M Nuh di
Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (7/12/2014).
Menurut dia, tugas pemerintah untuk
menyiapkan sekolah agar siap menerapkan Kurikulum 2013. Bukan sebaliknya,
sekolah yang tidak siap dilarang menerapkan kurikulum itu. "Sekolah yang
tidak siap ya harus disiapkan, itu tugas pemerintah. Logikanya begitu,"
kritik Nuh.
Nuh menjelaskan perjalanan
diterapkannya Kurikulum 2013. Saat diberlakukan Kurikulum 2013, kata dia, ada
6.200 sekolah yang telah siap menerapkannya. Pemerintah saat itu juga sudah
melatih sebanyak 1,3 juta guru. Buku–buku gratis juga telah disediakan bagi
sekolah.
"Kalau alasannya pemberhentian
Kurikulum 2013 dengan alasan gurunya belum siap, bagaimana dengan KTSP 2006.
Apakah gurunya sudah siap, bukunya bagaimana apakah rakyat harus beli sendiri
lagi," tanya Nuh.
Menurut Nuh, saat Kurikulum 2013
diberlakukan itu telah melalui evaluasi ketat. Mulai dari mendengar suara guru,
orangtua siswa, murid, pengawas, serta mengevaluasi minat baca dan nalar siswa.
"Hasil evaluasi kami, Kurikulum
2013 itu produk bagus. Akhirnya kami berani menerapkan pada tahun ajaran 2014
kemarin. Diterapkan bukan secara bertahap dan terbatas, tapi bertahap dan
menyeluruh," tukas Nuh. (Liputan6.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar