Bulukumba - WARA - Sejumlah warga tidak mampu dari Desa Bontonyeleng,
Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, melakukan aksi
protes kepada kepala desa setempat, Senin (1/12/2014).
Mereka menilai, dana kompensasi
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) melalui Program Simpanan Keluarga
Sejahtera (PSKS) salah sasaran. Pasalnya, beberapa warga miskin justru tidak
menjadi peserta program PSKS. Namun, sebaliknya, warga mampu, seperti pengusaha
angkutan umum, justru terdaftar menjadi peserta program tersebut.
"Saya ini warga miskin,
pekerjaan tidak tetap. Mana anak saya ada yang tidak sekolah gara-gara tidak
punya biaya, tetapi saya tidak dapar kartu. Malah pengusaha angkot yang (punya)
mobil belasan yang dapat," ujar Lampe, salah seorang warga, Senin.
Sementara itu, pihak pemerintah yang
dikonfirmasi terkait aksi protes warga ini mengaku tak tahu tentang pencairan
tersebut. Pasalnya, pihaknya hanya berkoordinasi dengan PT Pos untuk pencairan.
"Iya, memang banyak yang salah
sasaran. Pendataannya juga kami bingung karena banyak warga saya yang miskin,
tetapi tidak dapat. Justru yang ekonominya layak itu yang dapat," kata
Baharuddin, kepala desa setempat.( TRIBUN-TIMUR.COM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar