![]() |
Pengantin wanita
memakai emas Rp 6,13 miliar.
|
Setiap ayah pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya, apalagi di hari
pernikahan sang putri. Tentu, ada banyak cara membahagiakan anak yang dilakukan
orangtua. Pankaj Parakh, salah satu orang terkaya di India, menyulap putrinya
menjadi gadis emas di hari pernikahannya.
Dilansir laman
Daily Mail, Jumat 21 November 2014, tubuh pengantin wanita dipenuhi dengan
perhiasan emas senilai 400 ribu euro, atau setara Rp 6,12 miliar, dia
benar-benar nampak seperti gadis emas.
Pernikahannya
berlangsung di kuil Tirupati, negara bagian Andhra Pradesh. Pengantin wanita
memamerkan seluruh koleksi emas pemberian sang ayah, seperti gelang, kalung,
cincin, dan anting.
Karena
pernikahan terkesan sangat mencolok, pihak kepolisian setempat mengirimkan
beberapa personilnya untuk memastikan pernikahan tersebut berjalan lancar,
tidak ada yang menyerang, dan merampok mereka. Hal itu, karena sekitar lokasi
yang menjadi tempat pernikahan merupakan kawasan miskin.
Juru bicara dari
pihak kepolisian, Sandeep Kumar, mengatakan pengantin laki-laki dan perempuan
mengenakan banyak emas di tubuhnya.
”Memang bukan
kejahatan mengenakan semua koleksi emas yang dimiliki, tetapi hal itu bisa
menjadi pemicu kejahatan terjadi. Kami ingin memastikan hal itu tidak terjadi,”
katanya.
Seperti
diketahui, India memang menjadi negara dengan konsumen emas terbesar di dunia.
Keluarga terkaya di India sering menghabiskan miliaran rupiah untuk membeli
perhiasan saat dipakai di pesta pernikahan, atau acara khusus lainnya.
Sang ayah,
Parakh, pada Agustus lalu juga mengenakan kemeja yang terbuat dari emas saat
merayakan ulang tahunnya. Kemeja itu diperkirakan bernilai US$213.000, atau
Rp2,52 miliar.
Dikutip dari
Business Insider, Kemeja yang ia pakai terbut diketahui terbuat dari emas 18-22
karat, dengan berat mencapai 9 pounds. Untuk membuat kemeja itu, paling tidak
dibutuhkan 20 penjahit laki-laki yang bekerja selama 3.200 jam untuk menjahit
bersama-sama.
Untuk mencegah
gesekan dengan tubuh Parakh, kemeja emas itu memiliki lapisan dalam. Sebenarnya
Parakh hanyalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang kemudian memilih untuk
bekerja di bisnis tekstil milik keluarganya.
”Keluarga saya
ada yang tidak terkesan, atau tertarik dengan kecintaan saya pada emas. Tetapi,
mereka menerimanya sebagai bagian dari kehidupan rumah tangga. Meskipun,
sebagian keluarga yang lain menganggap saya aneh,” ujar Parakh.
Lebih lanjut, Parakh memaparkan, dia
menolak anggapan bahwa tampilannya yang selalu berhias emas mewah sebagai
sindiran untuk mengejek orang miskin. Menurutnya, dia masih suka untuk beramal.
(VIVAnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar