Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berfoto bersama istri, Veronica Tan usai pelantikan dirinya di Istana Negara, 19 November 2014 |
Jakarta - WARA,
Istri
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Veronica Tan gregetan melihat banyak
orang di Jakarta tak taat dalam membuang sampah. Bahkan Vero, panggilan akrab
Veronica, punya pengalaman langsung mengenai hal itu.
”Kemarin pada
saat saya ke mal menunggu mobil, ada suster yang gaya banget, punya tas mahal
kok buang sampah (sembarangan),” kata Vero saat membuka Gerakan Pungut Sampah
dan Jakarta Kinclong di Taman Menteng, Sabtu 22 November 2014.
Vero
menceritakan, si suster tengah duduk di suatu tempat. Begitu beranjak, tempat
duduknya penuh dengan sampah, tisu-tisu berserakan.
”Saya gemes,
saya datangi suster itu karena maknya (majikan suster) sibuk mengurus
anak-anak. Itu sampahnya di lantai, tolong diangkat. (Yang bersangkutan malah
berkata) ‘Siapa nih orang, berani-beraninya merintah saya?’,” ujar dia.
Dari kejadian
itu, Vero pun menyimpulkan bahwa itulah wajah kota dan masyarakat Jakarta
mengenai sampah dan kebersihan lingkungan. Bukan cuma orang miskin yang tidak
mengerti, orang yang mengerti juga buang sampah sembarangan.
”Karena itu
budaya,” jelasnya.
Vero
membandingkan penanganan sampah di Indonesia khususnya Jakarta dengan luar
negeri misalnya Singapura. Negara tersebut menerapkan hukuman yang keras
sedangkan di sini halus. Orang hanya diimbau membuang sampah secara benar
seperti ‘mari dong, jangan buang sampah’.
”Kita tidak
ingin rumah kita kotor. Karena itu kita ngajari anak agar buang sampah jangan
di rumah (tapi di tempatnya). Inilah yang harus diteruskan ke masyarakat,”
lanjutnya.
Vero
mengungkapkan bahwa pemerintah memberi apresiasi besar pada para petugas
kebersihan yang memunguti sampah di pinggir jalan. Sebab, mereka sudah memikul
tanggung jawab orang lain dalam membuang sampah.
”Ini abad 21.
Harusnya tidak perlu diayo-ayoin. Kita nggak boleh buang sampah sembarangan.
Saya yakin ibu/ bapak yang di sini, peduli pada bangsa dan negara dengan
membuang sampah dengan benar,” ucapnya.
Satu Bawa Satu
Sebagai salah
satu solusi, Vero mengajak seluruh masyarakat Jakarta untuk mengambil sampah
yang ada di sekitarnya. Tidak perlu banyak, cukup satu orang membawa satu
sampah.
”Pesan dari
Bapak (Basuki), baru kali ini saya mewakili Bapak. Biasanya saya wakilin PKK.
Mungkin pemerintah menyediakan tong sampah,” ujarnya.
”Kalau nggak ada
tong sampah, taruh ke kantong, lalu pada saat ke toilet ada tong sampah, buang
di sana,” lanjutnya.
Bagi mereka yang
masih belum tersadarkan, Vero mengusulkan agar ditegur dan diberi hukuman.
Namun semuanya harus dengan kasih sayang tanpa kebencian.
”Kalau anak kita nggak bener,
hukumannnya kasih sayang bukan benci,” tuturnya. (VIVAnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar