Diskusi Jokowi dan Masa Depan Pemberantasan Korupsi. |
Sleman - WARA - Situasi politik nasional yang kacau akhir-akhirnya rupanya
membuat masyarakat, khususnya yang sudah lanjut usia pusing memikirkannya.
Seorang nenek berusia 65 tahun yang secara tidak sengaja bertemu mantan ketua
KPK Busyro Muqqodas di rumah sakit, curhat sejak berita televisi banyak
memberitakan konflik KPK vs Polri, dia kerap pusing.
"Ada problem rumit di sektor
politik, semua masyarakat melihat berita televisi, tapi ada ibu rumah tangga
yang seharusnya tidak layak mengikuti berita di televisi. Saya bertemu
nenek-nenek saat antre visioterapi.
Usianya 65 an tahun, sudah sakit-sakit, dia
mengikuti perkembangan di TV dan pusing," cerita Busyro saat menjadi pembicara
dalam diskusi Jokowi dan Masa Depan Pemberantasan Korupsi di IRE
(Institut for Research and Empowerment) Sleman, Kamis (19/2).
Dia pun menyindir Presiden Joko
Widodo yang dianggapnya tidak tegas dan justru membuat masyarakat pusing dengan
tontonan politik.
"Sebaik-baiknya orang itu tidak
membikin susah orang lain, jadi presiden kok malah bikin orang lain
pusing," tegasnya.
Meski demikian dia memaklumi kondisi
masyarakat yang begitu gelisah dengan kondisi tersebut. Namun dia mengingatkan
bahwa konflik sebenarnya terjadi bukanlah konflik antara KPK dengan Polri.
"Konflik sesungguhnya bukan KPK
dengan Polisi, tapi dengan pebisnis-pebisnis busuk yang menginginkan adanya
birokrasi yang busuk, supaya dia mudah menjalankan bisnisnya," tandasnya.
(Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar