Pekerja melakukan bongkar muat beras
di Gudang Bulog.
|
Menurut Sofyan, raskin akan diganti dengan bantuan langsung tunai (BLT). Skema pemberiannya dengan menggunakan kartu elektronik seperti kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Paling cepat tahun depan raskin dirubah, karena kartunya itu harus disiapkan," ujar Sofyan di Jakarta.
Sambil menyiapkan skema baru, distribusi raskin tahun ini akan diperketat. Ada tiga hal yang menjadi fokus pemerintah untuk memastikan raskin diterima oleh orang yang berhak.
Fokus pertama adalah tepat sasaran. Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal ini.
Fokus kedua adalah distribusi harus tepat jumlah. Sebab, tidak mendapat insentif dari pemerintah pusat, pemda tidak menyalurkan raskin dengan tepat waktu dan jumlahnya kurang dari yang ditetapkan.
Sedangkan fokus Ketiga adalah kualitas raskin yang diterima masyarakat. Sering kali tidak sesuai standar yang ditetapkan.
"Masalah kualitas, kami minta Bulog lebih hati-hati dalam membeli beras. Saya juga minta evaluasi dilakukan Mensos dan petugas terkait masalah good governance," katanya. (VIVAnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar