Jokowi semasa kampanye Pilpres 2014
saat menyapa Relawan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Konser Salam 2 Jari
di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Selatan, Sabtu
(5/7/2014).
|
Surat terbuka tersebut, berisi
kegelisahan mereka terhadap keputusan Jokowi mengusulkan Komisaris Jenderal Budi
Gunawan sebagai Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri).
Padahal, sang jenderal telah
ditetapkan sebagai tersangka kasus penerimaan gratifikasi oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sedikitnya, terdapat nama besar
seperti Abdee Negara, gitaris band Slank; penyanyi Oppie Andaresta danGlenn
Fredly ; sutradara Nia Dinata; jurnalis senior Goenawan Moehammad dan Ulin
Yusron; putri almarhum Gus Dur, Yenny Wahid; dan, aktor kawakan Slamet
Rahardjo.
Selain itu, ada pula aktris dan
novelis Happy Salma; aktris Olga Lydia; dan, presenter kondang Indra Bekti.
"Benar, kami semua
menandatangani surat terbuka untuk Presiden Jokowi, terkait calon kapolri. Kami
sadar, pemilihan kapolri merupakan hak prerogratif presiden. Namun, kami juga
berharap sosok kapolri adalah tokoh yang berintegritas dan punya rekam jejak
baik," tuturnya.
Berikut surat terbuka tersebut:
Yang Terhormat Bapak Presiden,
Perkenankanlah kami, relawan yang
selama ini medukung Bapak Presiden untuk sebuah gerakan Revolusi Mental demi
Indonesia yang lebih baik, menyampaikan suara hati kami sehubungan dengan
disetujuinya pencalonan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai Kepala Polisi
Republik Indonesia oleh DPR RI.
Kami merasa gelisah karena
pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri telah menafikan penetapan yang
bersangkutan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus
dugaan korupsi. Karena itu, kami meminta Bapak selaku penerima mandat rakyat
agar mencabut/membatalkan pencalonan Komjen (Pol) sebagai Kapolri RI.
Kami sadar, pemilihan Kapolri
merupakan hak prerogratif Bapak sebagai Presiden. Namun, kami juga berharap
agar sosok Kapolri adalah sosok yang berintegritas dan punya rekam jejak yang
baik.
Perlu kami ingatkan bahwa dukungan
kami bukan merupakan cek kosong. Kami mendukung dan memilih Bapak, karena kami
percaya Bapak akan memenuhi janji dalam hal pemberantasan korupsi dan penegakan
hukum di Indonesia yang Bapak sampaikan ketika kampanye.
KPK telah menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka, kami himbau Bapak Presiden
menghormati keputusan tersebut sebagai wujud janji bapak saat kampanye bahwa
tidak akan memilih pejabat negara yang bermasalah dengan hukum. Jika bapak tidak
mencabut pencalonan Kapolri, melalui surat ini, kami sebagai relawan Salam 2
Jari menyatakan akan turun ke jalan dan meminta KPK segera menuntaskan kasus
pidana di balik rekening gendut.
Kami percaya bahwa Bapak Jokowi
sebagai presiden pilihan kami akan mendengarkan dengan hati dan tidak semata
hanya dengan telinga.
Kami gelisah, karena tidak mampu
meyakinkan Bapak untuk menarik kembali pencalonan Komjen (Pol) Budi Gunawan. Namun,
kami percaya, Bapak masih punya hati untuk mendengarkan suara kami.
Relawan Salam Dua Jari
Abdee Negara - Oppie Andaresta - Nia
Dinata - Fifi Hadiyanto - Olga Lydia – Jflow - Catharina Widyasrini - Andre Opa
Sumual - Adib Hidayat - Joko Anwar – Shafiq Pontoh - Ulin Yusron - Kadri Jimmo
- Happy Salma - Indra Bekti - Salman Aristo - Dira Sugandi - Viddy Supit - Upi
- Goenawan Moehammad - Agus Noor - Tompi - Sandyawan Sumardi - Alin Adita -
Fadjroel Rachman – Glenn Fredly - Suwandi Ahmad - Ance Dewianti - Tosca Santoso
- Yenny Wahid - Michael Jakarimilena - Lawrence Tjandra - Marcello Tahitu -
Yacko - Rene Suhardono - Dhani Pete - Andrias Ekoyuwono - Sandra Hamid - Riri
Riza - Pandji Pragiwaksono - Dennis Adhiswara - Cinta Justianto - Slamet
Rahardjo - Prita Mulyasari. (Trb/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar