Jakarta - WARA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (PMK) Puan Maharani lewat akun Twitter resmi miliknya, berkicau
mengenai langkah penanganan bencana longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Menurut dia, pemerintah bertindak cepat dalam menangani bencana ini.
"Pemerintah langsung cepat kerjakan 6 upaya penanganan bencana di Banjarnegara," kicau Puan Minggu (14/12).
Puan memaparkan 6 langkah tersebut yakni pertama, upaya tanggap darurat diprioritaskan pada pencarian korban yang belum ditemukan. "Terdapat 35 rumah tertimbun," ujarnya.
Langkah kedua, ujar dia, adalah menangani pengungsi sebanyak 592 jiwa di 10 titik. "Pemberian uang duka kepada sebagian keluarga korban oleh Kemensos dengan nilai Rp 5 jt per jiwa" imbuh Puan.
Berikutnya, lanjut Puan, pihaknya melakukan penilaian terhadap kerusakan dan kerugian sebanyak 8 hektar sawah dan lahan Palawija 5 hektar yang rusak akibat longsor. Selain itu sungai tertutup sedimen 1 Km dan jalan rusak 500 meter.
"Merencanakan pembangunan Hunian Sementara atau Hunian Tetap," kata Puan.
Langkah terakhir, Puan mengatakan, masa tanggap darurat dimulai dari tanggal 8 dan berakhir pada tanggal 21 Desember.
Sebelumnya, Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengirimkan sejumlah paket bantuan bagi para korban bencana tanah longsor di Dusun Jimblung, Desa Sampang, Kecamatan Karang Kobar, Banjarnegara, Jawa Tengah. Bencana tanah longsor itu telah menewaskan 17 orang dan puluhan luka-luka. Jumlah korban diperkirakan bertambah karena masih banyak warga yang belum ditemukan.
"Kemensos telah menerjunkan 100 personel dari Taruna Siaga Bencana (Tagana)" kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (13/12).
Para Tagana itu difokuskan untuk membantu pada masa evakuasi korban bencana tanah longsor. Selain itu, mereka juga ditugaskan mendirikan Pos Komando dan Pengendalian (Poskodal) dan menyediakan dapur umum lapangan.
Saat ini, truk-truk bantuan sedang dalam perjalanan darat dengan membawa pasokan sejumlah kebutuhan logistik menuju gudang di Kabupaten Banjarnegara. Paket bantuan yang dibawa tersebut, berupa makanan anak 500 paket (56.250), family kit 327 paket (36.7650), per dapur keluarga 250 paket (277.640), serta selimut sebanyak 300 potong (59.000).
"Pemerintah langsung cepat kerjakan 6 upaya penanganan bencana di Banjarnegara," kicau Puan Minggu (14/12).
Puan memaparkan 6 langkah tersebut yakni pertama, upaya tanggap darurat diprioritaskan pada pencarian korban yang belum ditemukan. "Terdapat 35 rumah tertimbun," ujarnya.
Langkah kedua, ujar dia, adalah menangani pengungsi sebanyak 592 jiwa di 10 titik. "Pemberian uang duka kepada sebagian keluarga korban oleh Kemensos dengan nilai Rp 5 jt per jiwa" imbuh Puan.
Berikutnya, lanjut Puan, pihaknya melakukan penilaian terhadap kerusakan dan kerugian sebanyak 8 hektar sawah dan lahan Palawija 5 hektar yang rusak akibat longsor. Selain itu sungai tertutup sedimen 1 Km dan jalan rusak 500 meter.
"Merencanakan pembangunan Hunian Sementara atau Hunian Tetap," kata Puan.
Langkah terakhir, Puan mengatakan, masa tanggap darurat dimulai dari tanggal 8 dan berakhir pada tanggal 21 Desember.
Sebelumnya, Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengirimkan sejumlah paket bantuan bagi para korban bencana tanah longsor di Dusun Jimblung, Desa Sampang, Kecamatan Karang Kobar, Banjarnegara, Jawa Tengah. Bencana tanah longsor itu telah menewaskan 17 orang dan puluhan luka-luka. Jumlah korban diperkirakan bertambah karena masih banyak warga yang belum ditemukan.
"Kemensos telah menerjunkan 100 personel dari Taruna Siaga Bencana (Tagana)" kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (13/12).
Para Tagana itu difokuskan untuk membantu pada masa evakuasi korban bencana tanah longsor. Selain itu, mereka juga ditugaskan mendirikan Pos Komando dan Pengendalian (Poskodal) dan menyediakan dapur umum lapangan.
Saat ini, truk-truk bantuan sedang dalam perjalanan darat dengan membawa pasokan sejumlah kebutuhan logistik menuju gudang di Kabupaten Banjarnegara. Paket bantuan yang dibawa tersebut, berupa makanan anak 500 paket (56.250), family kit 327 paket (36.7650), per dapur keluarga 250 paket (277.640), serta selimut sebanyak 300 potong (59.000).
"Jumlah paket bantuan sebesar Rp 235.456.550," ujarnya.
Sementara itu, paket bantuan ke Provinsi Jawa Tengah, berupa lauk pauk sebanyak 3.000 paket (58.520), makan anak 1.500 paket, mie instant 60.000 bungkus (1577), serta selimut 501 potong (59.000). "Total semua bantuan Rp 384.121.500," katanya. (Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar