Jakarta
- WARA -
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bakal tetap melaksanakan kebijakan DKI yang
bertentangan dengan aparat pemerintah maupun warga Ibu Kota.
Seperti
perombakan massal ribuan pejabat eselon serta melarang perlintasan sepeda motor
di Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat.
Basuki
mengaku sudah tanggung kepalang dalam menjalankan kebijakan ini dan ia
mengaku tidak takut menambah jumlah musuh.
"Banyak
spanduk yang bilang 'Umat Islam Jakarta Tolak Ahok Jadi Gubernur karena
Bacot Gede', FPI tempelin di mana-mana. Saya bilang sama Satpol PP, jangan
dilepas spanduk itu, bagus itu. Saya mau membuktikan saya ini bukan bacot
(omong doang), saya punya pulpen 'sakti' yang bisa menstafkan pejabat
DKI," kata Basuki, saat menyampaikan sambutannya di acara peluncuran Smart
City, di Balaikota, Senin (15/12/2014).
"Saya
lebih baik dikirim pulang ke Belitung sudah berbentuk mayat. Daripada saya
pensiun tua dan dipanggil gubernur payah yang enggak bisa apa-apa, cuma ngomong
doang," ucapnya.
Pria
yang akrab disapa Ahok itu
menjelaskan yang dimaksud dengan pulang dalam bentuk mayat berarti ia dibunuh
saat sedang memperjuangkan perwujudan Jakarta Baru.
Apabila
ia pulang ke Belitung dalam keadaan seperti itu, maka Basuki akan dikenang oleh
seluruh warga.
Sementara
itu jika Basuki selama sisanya tiga tahun ini tidak mampu mewujudkan Jakarta
Baru dan pada Pilkada 2017 ia tidak terpilih menjadi gubernur DKI, maka ia
tidak akan dikenang baik oleh warga.
Ia
mengaku keberaniannya ini meniru sikap Presiden Amerika Serikat ke-16 Abraham
Lincoln. Lincoln ditembak mati oleh oknum yang diduga tidak menyukai
kebijakannya dalam menghapus politik apartheid (kesenjangan warna kulit hitam
dan putih)?.
Lebih
lanjut, di hadapan lurah dan camat, pria yang biasa disapa Ahok itu menegaskan untuk
tidak segan menjadikan mereka staf atau pejabat non eselon. Oleh karena itu,
lurah dan camat harus dapat melayani warga dengan baik dan bekerja dengan
optimal.
"Bukan
saya mau sombong, tetapi ini saya sudah nekat. Saya sengaja ngomong seperti
ini, karena saya sudah kenyang dikerjain, di sini saya kurang tiga tahun lagi.
Tidak ada toleransi bagi PNS yang masih bandel, tidak ada toleransi, pejabat
berhenti saja dan jadi pengusaha," ujar dia. (Warta Kota)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar