Korban saat melapor ke Polresta
Palembang, Senin (08/12/2014)
|
Korbannyapun tak hanya satu, bahkan
lebih dari 10 santri yang mengaji ditempat itu. Peristiwa itupun sudah terjadi
setidaknya satu tahun terakhir belakang ini. Sehingga orang tua dari ketika
korban pertama, MR (11), GE (8), dan PR (11) melapor ke Polresta Palembang.
"Saya diancam, mama saya akan
dibunuh bila memberi tahu hal itu. Papa saya sudah meninggal, masak saya harus
kehilangan mama juga," ujar MR saat memberi keterangan di Sentra Pelayanan
Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta, Senin (8/12/2014).
MR pun mengaku, awal mula kejadian
itu adalah ketika dia sedang mengaji dimasjid. Setelah selesai mengaji lalu
mereka diajak sholat ashar berjamaah.
MR pun mengatakan, setelah itu dia
dan temannya PR dipanggil oleh pelaku MH (50). Mereka diajak kedalam ruangan
yang berada di belakang Masjid dan terjadilah peristiwa itu.
"Kami diajak masuk dan pintunya
dikunci. Disana kami disetubuhi," ujar gadis cilik yang menggunakan kuncir
bunga-bunga ini.
Ancaman MH, tampaknya mujarab untuk
menakuti MR. Karena kejadian itu terus diulanginya, hingga satu tahun terakhir
ini. MH juga mengaku, setiap selesai dicabuli oleh MH, dirinya sering diberikan
uang mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp 30 ribu.
"Ngajinya senin sampai jumat,
hampir setiap hari kami sering diajak. Teman saya juga banyak yang menjadi
korban," jelasnya. (Tribun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar