Jakarta- WARA - Anggaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI membuat mata
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok melotot.
Ahok begitu terkejut ketika dinas di
bawah kendali Arief Budiman itu mengajukan anggaran sampai Rp 1,2 triliun pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015. Menurut Basuki, anggaran
itu tergolong fantastis untuk pembiayaan program Dinas Pariwisata.
"Sekarang saya tanya Rp 1,2 triliun itu buat apa saja, untuk apa? Kenapa swasta juga kamu biayain buat promosi ke luar negeri? Seperti cetak brosur juga, pernah enggak kamu lihat brosur-brosur (wisata) di Jakarta?" kata Basuki kesal, seusai mendengarkan pengarahan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, di Balai Kota, Jumat (19/12/2014).
Selain itu, lanjut dia, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta perlu melakukan efisiensi kegiatan pada tahun 2015. Basuki melihat, selama ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI kerap menyelenggarakan berbagai acara dengan tema serupa, tetapi namanya saja yang berbeda.
Kegiatan itu, kata Basuki, hanya menghabiskan anggaran. "Pokoknya saya potong saja (anggaran tidak perlu). Misalnya kalau ada kegiatan sosialisasi sejenis ya digabung saja," kata Basuki.
Salah satu program tahun 2014 yang sudah dipangkas adalah penyelenggaraan acara fashion seperti Jakarta Fashion Week pada bulan Desember ini. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, kata Basuki, menganggarkan Rp 3 miliar untuk menyelenggarakan acara tersebut.
Padahal, lanjut dia, penyelenggaraan Jakarta Fashion Week sudah baik dan Pemprov DKI dapat berpartisipasi di sana. Lebih baik, anggaran Rp 3 miliar itu diberikan kepada pihak swasta, misalnya Femina Group untuk melatih desainer muda Jakarta sepanjang satu tahun.
"Uangnya juga masih lebih kalau untuk pelatihan desainer daripada mengadakan pameran terus bubaran. Ini duitnya ada Rp 3 miliar mau bikin (acara) tandingan yang mirip-mirip itu (Jakarta Fashion Week), ngapain? Artinya apa, ya mau habisin anggaran saja, (kegiatan) ini yang mesti di-lock," kata Basuki lagi.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) telah memangkas anggaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI di RAPBD 2015, dari Rp 1,2 triliun menjadi sekitar Rp 650 miliar. (Warta Kota)
"Sekarang saya tanya Rp 1,2 triliun itu buat apa saja, untuk apa? Kenapa swasta juga kamu biayain buat promosi ke luar negeri? Seperti cetak brosur juga, pernah enggak kamu lihat brosur-brosur (wisata) di Jakarta?" kata Basuki kesal, seusai mendengarkan pengarahan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, di Balai Kota, Jumat (19/12/2014).
Selain itu, lanjut dia, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta perlu melakukan efisiensi kegiatan pada tahun 2015. Basuki melihat, selama ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI kerap menyelenggarakan berbagai acara dengan tema serupa, tetapi namanya saja yang berbeda.
Kegiatan itu, kata Basuki, hanya menghabiskan anggaran. "Pokoknya saya potong saja (anggaran tidak perlu). Misalnya kalau ada kegiatan sosialisasi sejenis ya digabung saja," kata Basuki.
Salah satu program tahun 2014 yang sudah dipangkas adalah penyelenggaraan acara fashion seperti Jakarta Fashion Week pada bulan Desember ini. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, kata Basuki, menganggarkan Rp 3 miliar untuk menyelenggarakan acara tersebut.
Padahal, lanjut dia, penyelenggaraan Jakarta Fashion Week sudah baik dan Pemprov DKI dapat berpartisipasi di sana. Lebih baik, anggaran Rp 3 miliar itu diberikan kepada pihak swasta, misalnya Femina Group untuk melatih desainer muda Jakarta sepanjang satu tahun.
"Uangnya juga masih lebih kalau untuk pelatihan desainer daripada mengadakan pameran terus bubaran. Ini duitnya ada Rp 3 miliar mau bikin (acara) tandingan yang mirip-mirip itu (Jakarta Fashion Week), ngapain? Artinya apa, ya mau habisin anggaran saja, (kegiatan) ini yang mesti di-lock," kata Basuki lagi.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) telah memangkas anggaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI di RAPBD 2015, dari Rp 1,2 triliun menjadi sekitar Rp 650 miliar. (Warta Kota)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar