WARA - Konflik multidimensi di Suriah berdampak buruk pada
kesehatan warganya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja melansir data
bahwa sebagian penduduk terjangkit myiasis. Ini adalah penyakit yang memicu
luka dihinggapi belatung pemakan daging.
Walaupun tidak mematikan, namun WHO
menyatakan berjangkitnya penyakit tersebut menandakan standar kesehatan
masyarakat Suriah menurun drastis. "Beberapa kasus myiasis sudah
dilaporkan muncul sejak 19 November lalu," kata Juru Bicara WHO Christian
Lindmeier di Jenewa, Swiss, seperti dilansir Rappler, Sabtu (29/11).
Belatung pemakang daging itu datang
ketika lalat menghinggapi luka yang terus menganga akibat penyakit tersebut.
Selanjutnya, larva memakan daging selama tumbuh menjadi lalat muda. Kondisi
fisik orang yang terkena akan nampak mengerikan, walaupun dia tak merasa
kesakitan.
WHO mencatat kasus belatung pemakan
daging banyak muncul di sebelah utara Suriah, khususnya di Kota Douma yang kini
dikuasai pemberontak Salafi. Karena melawan Presiden Basyar al-Assad yang
didukung kalangan Syiah, kota tersebut diblokade. Selama hampir dua tahun,
tidak banyak pasokan obat dan sanitasi memadai tersedia di Douma.
Sejak perang saudara pecah tiga
tahun terakhir antara pemberontak Sunni dan penguasa Syiah, minimal 195 ribu
penduduk tewas. Situasi Suriah semakin runyam, lantaran muncul militan ISIS
menguasai beberapa kota wilayah utara. (Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar