Jakarta - WARA - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI meminta Badan
SAR Nasional (Basarnas) dan Tim SAR gabungan mempercepat evakuasi pesawat
AirAsia QZ 8501. Ini terutama pencarian kotak hitam pesawat, yang merekam data
percakapan pilot pesawat AirAsia tipe Airbus 320-200 itu.
"Ini sebuah kerja kompak. Kita
berkejaran dengan waktu. 24 hari lagi baterei kotak hitam habis," ujar
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Yudi Widiana, di Lapangan Udara Iskandar,
Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat 2 Desember 2014
Ia mengatakan, parlemen mengapresiasi kinerja Basarnas dan SAR gabungan.
Ia mengatakan, parlemen mengapresiasi kinerja Basarnas dan SAR gabungan.
"Dalam tiga hari sudah
menemukan korban. Ini kerja luar biasa," katanya menambahkan.
Menurut dia, Basarnas dan Tim SAR
gabungan layak mendapat apresiasi dari negara lain. Ia mengklaim, semua pujian
itu membuktikan kinerja DPR RI mengesahkan UU tentang SAR tahun lalu tak sia
sia.
"Sebelumnya banyak yang
menganggap Indonesia rawan. Indonesia tidak siap bila ada bencana. Setelah ada
undang undang kita buktikan. Kita siap," ujarnya bangga.
Politisi PKS ini meminta, Basarnas dan tim SAR gabungan tetap menjaga kekompakan dan stamina.
"Stamina penting. Kita kerja kejar kejaran dengan waktu," katanya.
Sebelumnya, Yudi bersama empat anggota komisi V lain datang ke Pangkalan Bun. Mereka berkomunikasi dengan pimpinan Basarnas, Kapolda, Muspida, Kabupaten Kota Waringin dan Provinsi Kalimantan Tengah. Selain itu, rombongan ini juga berkomunikasi dengan komandan Lapangan Udara Iskandar terkait kesiapan armada udara melakukan evakuasi. (VIVAnews)
Politisi PKS ini meminta, Basarnas dan tim SAR gabungan tetap menjaga kekompakan dan stamina.
"Stamina penting. Kita kerja kejar kejaran dengan waktu," katanya.
Sebelumnya, Yudi bersama empat anggota komisi V lain datang ke Pangkalan Bun. Mereka berkomunikasi dengan pimpinan Basarnas, Kapolda, Muspida, Kabupaten Kota Waringin dan Provinsi Kalimantan Tengah. Selain itu, rombongan ini juga berkomunikasi dengan komandan Lapangan Udara Iskandar terkait kesiapan armada udara melakukan evakuasi. (VIVAnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar