"Sisanya Rp 781 miliar, Lapindo
menyatakan tidak ada kemampuan untuk beli tanah itu. Akhirnya diputuskan
pemerintah akan beli tanah itu," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Basuki Hadimoeljono di Istana Kepresidenan, Kamis (18/12/2014).
Pembayaran utang Lapindo itu akan
menggunakan pos BA99 (dana taktis) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Perubahan tahun 2015. Meski ditalangi pemerintah, Basuki menuturkan, Lapindo
tetap harus melunasi kewajibannya itu. Sebab, pemerintah juga turut menyita
seluruh aset Lapindo sebagai jaminan.
"Lapindo diberi waktu 4 tahun,
kalau mereka bisa lunasi Rp 781 miliar kepada pemerintah, maka itu dikembalikan
ke Lapindo. Kalau lewat, maka disita," ungkapnya.
Menurut dia, keputusan ini juga
telah disepakati oleh CEO Lapindo Brantas Nirwan Bakrie. Basuki hari ini sudah
mengontak langsung Nirwan melalui sambungan telepon. Skenario pelunasan utang
ini pun akhirnya disepakati kedua belah pihak. "Tinggal di-follow up
ke jaksa agung," ucap Basuki.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto
mengungkapkan alasan pemerintah yang akhirnya turun tangan membayarkan utang
Lapindo. Menurut Andi, ini tak lain karena ketidakjelasan yang dialami
masyarakat selama 8 tahun. Menurut Andi, warga butuh kepastian dan negara harus
hadir pada saat seperti itu.
Andi mengatakan, pemerintah juga
belum berpikir untuk menjatuhkan sanksi terhadap Lapindo akibat
ketidakmampuannya membayar utang tersebut.
"Presiden tidak berpikir,
rakyat sudah menunggu. Fokus bagaimana caranya supaya harapan yang tertunda ini
bisa dipenuhi. Itu saja fokusnya. Hal-hal lain terkait fairness dari
Minarak Lapindo, kita pikirkan kemudian," kata dia.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang
turut ikut dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo menyambut keputusan
pemerintah itu. Menurut dia, dengan adanya pelunasan utang Lapindo oleh
pemerintah, maka tindakan pembenahan tanggung oleh Badan Penanggulangan Lumpur
Sidoarjo (BPLS) bisa dilakukan.
"Ini keputusan bagus
kementerian, peta terdampak berikan satu keleluasaan untuk pembenahan tanggul.
Ini penting karena kalau luber akan jebol," ujar pria yang akrab disapa
Pakde Karwo itu. (KOMPAS.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar