Jakarta – WARA - Lantaran membajak bus metromini, puluhan pelajar dari sejumlah sekolah diamankan petugas Polsek Metro Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (2/2/2015). Para pelajar ini ditangkap petugas setelah memicu kericuhan di dalam metromini.
Insiden tersebut terjadi tak jauh
dari underpass Prumpung, sekitar pukul 16.45. Awalnya, Metromini M52 jurusan
Kampung Melayu-Cakung yang disopiri Ucok berangkat dari Terminal Kampung
Melayu.
Saat melintas di lokasi kejadian,
puluhan pelajar mendadak menghadang, masuk, lalu membajak bus. "Anak-anak
ini tiba-tiba cegat dan masuk bus. Saya disuruh berhenti biar teman-temannya
masuk, sampai saya juga ditodong celurit," kata Ucok di Mapolsek Metro
Jatinegara, Senin malam.
Ucok melanjutkan, gerombolan pelajar
yang berada di dalam bus tersebut tanpa diketahui penyebabnya lalu melontarkan
kalimat provokatif kepada warga di daerah setempat. Akibatnya, warga mengejar
bus.
Ia tidak mengetahui apa yang memicu
para pelajar itu untuk membuat kericuhan. Namun, diduga, ada perselisihan
antara warga dan pelajar sebelum pembajakan bus terjadi.
"Warga marah dan langsung
mengejar. Kaca bus saya dilempari sampai pecah. Saya juga enggak tahu siapa
yang lempar sampai begini," ujar Ucok.
Kaca depan dari metromini yang
dikendarai Ucok pecah, demikian halnya dengan bagian samping. Kepolisian yang
mendapat laporan mendatangi lokasi kejadian. Petugas akhirnya dapat menjaring
beberapa pelajar sekolah yang berada di sekitar lokasi.
Kepala Kepolisian Sektor Metro
Jatinegara Komisaris Dasril membenarkan kejadian ini. Polisi menyatakan
menangkap 27 pelajar yang diduga hendak melakukan tawuran. "Kita tangkap
karena mereka sedang kumpul-kumpul dan akan melakukan tawuran," ujar
Kapolsek.
Para pelajar itu berasal dari
beberapa sekolah, seperti SMK Rahayu Mulyo sebanyak 14 orang, SMK Kebon Jeruk
dua orang, SMK Grafika Yayasan Lektur satu orang, SMK 1 Jakarta enam orang, SMK
Karya Guna satu orang, SMK Bhakti Jakarta satu orang, dan SMK 7 dua orang.
Namun, pemeriksaan menunjukkan, para
pelajar tidak membawa senjata tajam. "Karena senjata tajam atau yang
lainnya tidak ditemukan, jadi kita akan bina dan kita minta untuk buat surat
pernyataan. Akan kita panggil orangtuanya dan kita serahkan mereka ke
orangtua," kata Kapolsek. (Humas Polda Metro Jaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar