![]() |
Karangan bungan dari Hendropriyono. |
Jakarta – WARA - Kabareskrim Komjen
Budi Waseso (Buwas) menyatakan sebagai prajurit dirinya tidak boleh menolak
tugas dan tanggung jawab jabatan.
Termasuk jika kelak dia dicalonkan
jadi Kapolri menggantikan Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan yang pelantikannya
bisa jadi dibatalkan Presiden Joko Widodo.
"Silakan saja, itu hak
Kompolnas (untuk mengusulkannya) dan semua bintang tiga boleh menjadi calon
Kapolri," kata Buwas di Mabes Polri Kamis (5/2).
Saat ditanya berarti siap mengemban
menjadi orang nomor satu di tubuh korps baju coklat, Buwas menjawab,
"seorang prajurit Polri, siapa pun orangnya, jika mengemban amanah dan
perintah yang disampaikan pimpinan Polri oleh negara ya harus siap."
Akpol lulusan 84 ini
melanjutkan,"kita tidak boleh menolak tugas dan tanggung jawab."
Buwas yang pernah menjabat Kapolda
Gorontalo itu memang menjadi Kabareskrim dalam proses yang cepat. Namanya
muncul menggantikan Komjen Suhardi Alius.
Menghadapi hari kenaikan pangkat,
Buwas juga tak merasa perlu tampil prima dengan menjahitkan seragam dinas baru
seperti jenderal Polri pada umumnya.
"Ini baju dinas lama. Ya biasa
saja, ini amanah," tambahnya saat ditanya mengapa tidak menjahitkan baju
dinas baru.
Juga tak banyak rangkaian papan
bunga ucapan selamat di halaman Bareskrim sebagaimana umumnya jika ada pejabat
baru. Yang ada hanya satu rangkaian papan bunga dari Hendropriyono.
Seperti diberitakan, kalau Budi
Gunawan benar diganti, stok Komjen yang tersedia saat ini--sebagai syarat calon
Kapolri-- selain Buwas adalah Irwasum Dwi Priyatno dan Wakapolri Badrodin Haiti
(keduanya Akpol 82), Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayu Seno (Akpol 84), dan
Kabaintelkam Komjen Djoko Mukti Haryono (Akpol 81).
Selain itu juga ada mantan
Kabareskrim Komjen Suhardi Alius (Akpol 85), Sestama Lemhanas Komjen Boy
Salamudin (Akpol 82), Kepala BNN Komjen Anang Iskandar (Akpol 82), dan Kepala
BNPT (yang segera pensiun) Komjen Saud Usman Nasution (Akpol 81). (SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar