Salah satu dari tiga Kapal Ikan
berbendera Vietnam ditenggelamkan di Perairan Tarempe, Anambas, Kepulauan Riau,
Jum'at (5/12/2014).
|
"Ini jadi tanda tanya publik. Kenapa cuma kapal kecil yang ditenggelamkan? Kenapa tidak kapal-kapal lain yang besar, yang juga mencuri ikan. Berarti kan ada sesuatu di balik itu," kata Misbakhun di Jakarta, Minggu 21 Desember 2014.
Menurut dia, praktik pencurian ikan di Indonesia, sangat terstruktur dan sistematis. Ia memiliki jejaring pelindung yang kuat, bahkan hingga ke tataran kelembagaan pemerintah.
"Mereka bisa dibekingi aparat, birokrasi, preman atau kekuasaan lokal. Soalnya, berani atau tidak pemerintah memberangusnya," kata Misbakhun.
Secara personal, ia mengaku sangat mendukung langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah terhadap kapal asing yang melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia. Namun, ia berharap langkah itu juga harus disertai komitmen jangka panjang. Dengan kata lain tidak cuma menjadi langkah temporal yang dilakukan tanpa membongkar akar mafia sesungguhnya.
"Kalau saya, jangan cuma dibakar kapalnya. Tapi orangnya juga dipenjara. Para mafia yang ada dibelakang mereka ini yang penting. Berani atau tidak itu tergantung pemerintah lagi," kata Misbakhun. (VIVAnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar