Ia menganggap semakin banyak orang
tidak suka kepadanya justru bisa membuat semakin sehat.
Bukan tanpa alasan pria yang akrab
disapa Ahok tersebut berkata seperti itu. Dalam sambutannya saat membuka Hari
Kesetiakawanan Sosial di Silang Monas, Jakarta, Sabtu (13/12/2014) Ahok
mengungkapkan bahwa warga akan didata dengan kartu ATM dari bank baik untuk
pemilik rumah susun atau Pedagang Kaki Lima yang berdagang menggunakan
fasilitas Pemprov DKI Jakarta.
"Makanya kita lagi data dengan
kartu ATM bank. Rusun dengan ATM bank, Kenapa ATM bank kalau dengan kartu biasa
dia palsukan, hakim hanya dendanya Rp 50 ribu, dia bayar preman 100 ribu, nggak
takut dia," ungkap Ahok.
Namun berbeda saat warga memalsukan
kartu anggota dari ATM bank DKI, pemerintah bisa menggugat warga yang nakal 12
tahun penjara. Hal tersebut dikarenakan bukan lagi memalsukan kartu anggota PKL
atau rumah susun, tapi memalsukan kartu ATM bank.
"Jadi kejahatan perbankan. Sama
dengan KJP niat bantu orang miskin tapi yang terjadi yang ngambil uangnya emak
bapaknya yang ngambil uang di bank bukan anaknya, dan galaknya minta ampun ke
bank minta tarik itu uangnya," ungkapnya.
Untuk itu, Kartu Jakarta Pintar (KJP)
ke depan tidak lagi bisa ditarik kontan. Semua akan menggunakan debet, baik
sekolah, jajan, buku, semua dibayar gunakan debet.
"Nggak ada cash. Kalau lebih
gimana, lebihnya untuk tabungan yang bersangkutan sampai selesai. Jadi nggak
boleh tarik kontan lagi," ucapnya.
Dikatakannya tentu dengan kebijakan
yang dibuatnya pasti akan banyak yang protes.
"Nanti bilang lagi Ahok dukung
neolib menggunakan ATM bank, diciptain aja semua, padahal orang-orang yang
ngomonginnya orang-orang yang ingin dapat sesuatu," jelasnya.
Tetapi Ahok tidak khawatir akan
banyak kecaman, ia cuek saja menyikapinya.
"Kebetulan saja orang Jakarta
suka nggak suka punya gubernur yang cuek-cuek saja, makin kamu gitu makin gue
hadapin. Malah makin demen, jadi kita lebih sehat, jadi kita lebih sehat
digituin, dari pada adem-adem saja badan kita lebih siap mentalnya,"
ungkapnya. (Tribun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar