Dok: Politisi PDI-P yang juga Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani. |
Batam - WARA - Pernyataan politisi PDIP
yang juga Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani tentang
Presiden Joko Widodo adalah "petugas partai" menuai kritik dari
pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Victor Silaen.
"Menurut saya apa yang dikatakan Menko
Puan itu tak pantas," kata Victor melalui keterangan tertulis yang
diterima di Batam, Rabu malam (4/2).
Victor mengatakan, sebelumnya para relawan
pendukung Jokowi memunculkan wacana pembentukan partai baru "Pro
Jokowi" di mana Jokowi bakal bergabung di dalamnya. Menyikapi hal itu,
Puan Maharani selaku kader PDIP yang juga Menko Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan mengatakan bahwa yang jelas sekarang PDIP bersama Jokowi dan Jokowi
masih "petugas partai".
Menurut Victor, Jokowi adalah atasan Puan
Maharani dalam kabinet, sekaligus Presiden rakyat Indonesia. Victor memandang
dengan menyebut Jokowi sebagai "petugas partai", Puan seakan memperlihatkan
sikapnya yang menyetujui sikap Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri
sebagai orang pertama yang membuat istilah tersebut.
"Seharusnya istilah yang kesannya
melecehkan itu tidak disebut-sebut lagi sekarang, baik oleh pihak-pihak lain
apalagi oleh orang-orang PDIP sendiri," kata Victor.
Dia menilai seharusnya seluruh pihak
memberikan penghormatan yang sewajarnya kepada Jokowi selaku Presiden Indonesia
yang sah. Victor juga mempertanyakan tingkah laku sejumlah kader PDIP
belakangan ini yang seolah-olah memandang Jokowi sebelah mata. Dia meminta PDIP
menyadari bahwa Jokowi merupakan figur yang membuat PDIP dapat menang dalam
Pileg 2014 lalu.
"Jokowi kini milik seluruh rakyat
Indonesia, bukan milik PDIP. Jadi, berilah penghormatan yang seharusnya kepada
presiden Indonesia itu," ujar dia. (Rimanews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar