Jakarta - WARA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil,
Senin 5 Januari 2105, mengaku bahwa kemungkinan terjadinya mingrasi konsumen
elpiji 12 kilogram ke tabung 3 kg memang sangat besar.
Terutama, setelah pemerintah
menaikkan harga gas non subsidi tersebut. Hal ini, turut menjadi perhatian
pemerintah.
Menurut Sofyan, migrasi konsumen itu merupakan risiko yang harus ditanggung pemerintah. Sebab, subsidi saat ini masih diberikan kepada produk, dalam hal ini subsidi untuk produk elpiji 3 kg.
Menurut Sofyan, migrasi konsumen itu merupakan risiko yang harus ditanggung pemerintah. Sebab, subsidi saat ini masih diberikan kepada produk, dalam hal ini subsidi untuk produk elpiji 3 kg.
"Tapi yang jadi persoalan,
komoditas ini kan agak sulit. Di sinilah, kelemahannya kalau kita mensubsidi
produk. Perlu dipikirkan untuk berikutnya," ujar Sofyan di Jakarta.
Pemerintah, ia melanjutkan, akan mengkaji lebih dalam mengenai persoalan ini. Sehingga, diharapkan ada formula subsidi model baru yang bisa diterapkan, agar di masa mendatang bisa lebih tepat sasaran.
"Perlu dipikirkan, jangan gara-gara Pertamina naikkan 12 kilogram, orang beralih ke 3 kilogram," kata dia.
Saat ini, ia menambahkan, pemerintah hanya bisa mengimbau masyarakat mampu untuk tidak membeli elpiji tabung hijau. Sebab, itu produk gas bersubsidi yang diperuntukan bagi masyarakat miskin.
"Akan di kaji secara lebih komprehensif supaya ini bisa terselesaikan," katanya. (VIVAnews)
Pemerintah, ia melanjutkan, akan mengkaji lebih dalam mengenai persoalan ini. Sehingga, diharapkan ada formula subsidi model baru yang bisa diterapkan, agar di masa mendatang bisa lebih tepat sasaran.
"Perlu dipikirkan, jangan gara-gara Pertamina naikkan 12 kilogram, orang beralih ke 3 kilogram," kata dia.
Saat ini, ia menambahkan, pemerintah hanya bisa mengimbau masyarakat mampu untuk tidak membeli elpiji tabung hijau. Sebab, itu produk gas bersubsidi yang diperuntukan bagi masyarakat miskin.
"Akan di kaji secara lebih komprehensif supaya ini bisa terselesaikan," katanya. (VIVAnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar