Jakarta
– WARA,
“Sesungguhnya hidup ini
universitas yang abadi. Mari kita saling belajar, saling berbagi dan saling
menasihati.”
Begitu disampaikan Ketua Umum
Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui akun twitternya
@SBYudhoyono, Jumat (28/11/2014).
“Dalam dunia politik, kekuasaan
menjadi yang utama. Raihlah kekuasaan itu dengan cara yang benar & gunakan
pula secara benar,” kicau Presiden RI periode 2004-2009 dan 2009-2014 itu.
Menurut SBY kekuasaan sangatlah
menggoda. Karena itu, gunakanlah secara tepat dan bijak. Jangan sewenang-wenang
dan melampaui kewenangannya. “Besar hendak melanda, panjang hendak melindih.”
“Tidakkah Allah SWT memberikan
kekuasaan kepada yang dikehendaki dan mencabut kekuasaan itu dari siapa yang
dikehendaki,” kata SBY, sementara “Kebenaran mutlak adalah milik Tuhan.
Karenanya, jangan selalu membenarkan yang kuat, tetapi perkuatlah kebenaran.”
SBY menyarankan agar pemimpin
negeri ini dapat memetik pelajaran di dunia. Tidak cuma ingin dituruti
perkataan dan tindakannya.
“Petik pelajaran di dunia.
Pemimpin yang selalu dibenarkan apapun perkataan dan tindakannya, tak disadari
bisa menjadi diktator atau tiran,” ujarnya.
SBY sendiri meyakini setiap
pemimpin ingin berbuat yang terbaik. Tidak ingin jadi diktator atau tiran yang
kemudian harus jatuh, seperti yang sering terjadi. Karenanya, dengan tetap
menghormati pemimpin, rakyat bisa menyampaikan kritik dan sarannya. Pemimpin
kata SBY harus sabar mendengarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar