Palembang
– WARA,
Tercatat sebanyak 8000 guru honor
baik sekolah negeri dan swasta di kota Palembang masih berinsentif minim .
Kepala Disdikpora kota Palembang, Ahmad Zulinto mengatakan, salah satu masalah
dalam dunia pendidikan yakni insentif para guru honor yang masih miris.
“Saya merasa miris melihat gaji
guru honor yang hanya Rp 300 ribu perbulan,” ujarnya, usai acara Peringatan
Hari Guru Nasional (HGN) ke 21 dan HUT PGRI ke 69 di Sriwijaya Promotion
Center,Kamis (27/11).
Ia mengatakan guru honor haruslah
dihargai sebagai dasar ketenagakerjaan yang mengabdikan dirinya sebagai seorang
guru dalam membangun bangsa. “Masih banyak sekali jumlah guru honor yang ada
baik di kota Palembang maupun Sumsel,” kata dia.
Dengan mengandalkan gaji sebesar
Rp 300 ribu per bulan dan belum ditambah dengan transfortasi dan biaya yang
lainnya itu tak cukup membiayai kesejahteraan guru. “Untuk UMR kota Palembang
saja sudah diatas Rp 1 juta dan guru honor khususnya hanya Rp 300 ribu per
bulan yang setiap hari mereka kerja,” tambah dia.
Karena itu, pihaknya berharap
agar pemerintah pusat maupun kota dan daerah mampu mencurahkan perhatiannya
kepada kesejahteraan guru khususnya guru honor. “Kami meminta pemerintah pusat
maupun kota dapat meningkatkan insentif guru,” kata dia.
Walaupun memang, sebelumnya
walikota sudah meningkatkan insentif gaji guru honor akan tetapi baru sebanyak
321 guru pinggiran dan sekolah kecil.
“Tahun depan kita meminta agar
program sekolah gratis, kuliah gratis dapat juga memperhatikan kesejahteraan
guru di dalamnya,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur
Sumsel, Ishak Mekki mengatakan program sekolah gratis sudah berjalan dengan
baik di Sumsel. “Masih banyak permasalahn yang ada di dunia pendidikan,” kata
dia.
Gedung sekolah dan fasilitas yang
ada di kota Palembang itu merupakan tanggung jawab dari pemerintah kota, namun
pemerintah provinsi akan membantu apa yang menjadi kekurangan dan hambatan
supaya pendidikan yang ada dikota palembang tidak ada kendala ini yang
diharapkan.
“Pembangunan gedung sekolah maupun perbaikan gedung
sekolah yang kurang layak untuk anak-anak didik ini merupakan pioritas baik
dari pemerintah provinsi maupun kabupaten kota,jadi kita sama - sama
memperhatikannya supaya nantinya akan menjadi betul - betul maju,berprestasi
serta kondisi sekolah - yang ada menjadi lebih baik lagi,” ungkapnya.
(TRIBUNSUMSEL.COM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar