Hipotesis
Pra-Adamite atau Preadamism adalah keyakinan bahwa manusia ada sebelum Adam,
asumsi yang bertentangan dengan keyakinan menggambarkan Adam sebagai manusia
pertama seperti yang dinyatakan dalam Alkitab dan Alquran. Preadamism berbeda
dari keyakinan Ibrahim secara konvensional, bahwa Adam adalah manusia pertama.
Dan sejarah Preadamism mungkin sudah ada sejak kemunculan Pagan awal.
Dalam bahasan
ini, beberapa bukti berupa karya tulis Hugh Ross, Dr John R W Stott, Isaac De
La Peyrere, memberi bukti secara arkeologis ataupun sisi ilmiah yang disertai
dengan dalil yang tertulis dalam literatur Kristen dan Islam. Beberapa
pernyataan mereka cukup mengejutkan, bahwa sebelum Adam diturunkan kepermukaan
Bumi telah ada generasi-generasi yang sama sekali mirip dengan manusia.
Kalangan ilmuwan menyebutnya Hominid, tetapi ada pula yang memberi penjelasan
bahwa Chain (Kain, Qabil) salah satu keturunan Adam menikahi manusia Pra Adam,
begitupula dengan penduduk kotanya.
Menelusuri Manusia Pra Adam
Hugh Ross
menyarankan, bahwa mungkin makhluk yang mirip dengan manusia sebelum turunnya
Adam adalah bipedal yang menggunakan peralatan batu menjelajahi bumi selama
ratusan ribu hingga jutaan tahun lalu. Ross memang tidak mempercayai evolusi
biologis, meskipun dirinya menerima evolusi kosmik dan geologi dan waktu
evolusi. Dia mempercayai urutan umum yang sama tentang peristiwa dan urutan
yang sama evolusionis, meskipun pada dasarnya dia mepercayai bahwa Tuhan
menciptakan Adam dari tanah.
Tetapi, beberapa
fosil manusia yang ditemukan justru menunjukkan kehidupan lebih awal dari
silsilah Adam, sehingga dia mendalilkan adanya makhluk dengan karakteristik
mirip manusia yang punah sebelum Adam dan Hawa turun ke Bumi. Dunia tak lain
merupakan tempat kematian, kekerasan dan kerusakan selama jutaan tahun hingga
Rose menyatakan, langkah demi langkah pendekatan untuk penciptaan primata
bipedal yang bisa kita lihat dalam catatan fosil baru-baru ini mungkin cukup
mencerminkan pemahaman Allah tentang kesulitan bentuk kehidupan lain akan
bertemu dalam beradaptasi dengan manusia.
Pada tahun 1655,
Prancis Isaac La Peyrere menerbitkan teori yang mengatakan bahwa tidak hanya
Adam, sebelumnya juga ada makhluk yang sama berasal dari Pra-Adam. Dia bukan
diciptakan Allah dari tanah, begitupula istri Chain (Kain, Qabil) dan penduduk
kotanya berasal dari pra-Adam.
Pada abad ke-18
dan ke-19, orang-orang berkulit putih dan berkulit hitam tampak jelas
dibedakan, minoritas Kristen berpikir bahwa Tuhan telah menciptakan orang-orang
berkulit hitam terpisah dari Adam, sehingga mereka meyakini bahwa ras ini
keturunan pra-Adam. Pra-Adamisme berupa polygenism atau beberapa kreasi dari
berbagai ras, pendukung gagasan ini sering berpikir bahwa orang-orang berkulit
hitam merupakan kelompok makhluk rendah yang dapat diperlakukan sebagai budak.
Sehingga teori Pra Adam menjadi pembenaran ilmiah untuk menyebarluaskan
perbudakan dan pertahanan rasisme.
Pada abad ke-20
muncul teori Darwin dan penemuan lanjutan dari fosil manusia purba, banyak
ilmuwan dan sejarawan mengadopsi evolusi teistik. Mereka beranggapan usia
makhluk ini relatif muda daripada Adam, tetapi mereka mengatakan bahwa fosil
manusia itu berasal dari makhluk yang mirip dengan manusia pra-Adam. John RW
Stott mengatakan, Adam dan Hawa merupakan sejarah tidak bertentangan dengan
keyakinan, bahwa beberapa bentuk pra Adam yang disebut Hominid tampaknya telah
berada di Bumi selama ribuan tahun sebelumnya. Teori-teori manusia Pra Adam
telah digunakan beberapa orang Kristen untuk menyelaraskan ilmu pengetahuan dan
Alkitab. Pra-Adamism juga bertentangan dengan kitab suci yang menceritakan
tentang Hawa, bahwa Tuhan menciptakannya dari salah satu tulang rusuk Adam dan
bukan dari beberapa makhluk yang sudah ada.
Antropolog
Marvin Lubenow menjelaskan beberapa bukti yang bersifat perbuatan dosa diduga
terjadi pada masa pra-Adam. Catatan fosil manusia, termasuk contoh kanibalisme
dan cedera akibat kekerasan, dan berbagai penyakit termasuk sifilis. Menurutnya
kebanyakan manusia pra-Adam tampaknya terbiasa dengan pola hidup kekerasan dan
tanpa norma berdasarkan tingkat bukti fosil.
Ross meyakini
bahwa suku Aborigin dan Indian Amerika hidup sekitar 80,000 hingga 100,000
tahun yang lalu. Tetapi dia menyebutkan batas waktu Adam dan Hawa sekitar
10,000 hingga 25,000 tahun lalu, berarti suku Aborigin dan Indian bukan
keturunan Adam dan Hawa.
Ross pernah
mengatakan, sekitar 2 hingga 4 juta tahun yang lalu Allah mulai menciptakan
mamalia seperti manusia atau hominid. Makhluk-makhluk ini berdiri dengan dua
kaki, memiliki otak besar, dan menggunakan alat. Beberapa diantaranya mengubur
mayat dan melukis pada dinding gua. Tetapi mereka sangat berbeda, mereka tidak
mempunyai semangat, tidak mempunyai hati nurani, tidak menyembah Allah atau
mendirikan praktek keagamaan. Dan semua makhluk ini punah, kemudian sekitar 10
hingga 25 ribu tahun yang lalu, Allah menggantinya dengan Adam dan Hawa.
Manusia Pra Adam Dalam Literatur Islam
Berdasarkan
riwayat terdahulu telah menyebutkan bahwa sebelum turunnya Adam ada beberapa generasi
yang mirip dengan manusia, mereka disebut insan atau bangsa Nisnas. Allamah
Thabathabai mengatakan; Dalam sejarah Yahudi disebutkan, usia jenis manusia
semenjak diciptakan hingga kini tidak lebih dari 7000 tahun. Tetapi ilmuan
Geologi meyakini bahwa usia manusia lebih dari jutaan tahun berdasarkan fosil
yang merupakan peninggalan peninggalan manusia. Tidak ada dalil yang menetapkan
bahwa fosil ini adalah nenek moyang manusia saat ini, dan juga tidak ada dalil
yang bisa menolak kemungkinan bahwa mereka berhubungan dengan salah satu
periode Pra-Adam.
Disisi lain,
penyusun Tafsir Ayyasyi meriwayatkan dari Hisyam bin Salim dan Hisyam bin Salim
dari Imam Shadiq As yang bersabda:
Apabila malaikat
tidak melihat makhluk bumi sebelumnya yang menumpahkan darah, dari mana asal
mereka, lantas berkata; “Apakah Engkau akan menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah?”
Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. Yakni suatu kaum yang akan menggantikan
satu kaum lainnya, kurun demi kurun, dan generasi demi generasi, sebagaimana
firman-Nya “Dia-lah yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi”
Syaikh Shaduq
dalam al-Khishal meriwayatkan Imam Baqir as bersabda:
Allah swt
semenjak menciptakan bumi, menciptakan tujuh alam yang di dalamnya kemudian
punah, dimana tidak satupun alam itu berasal dari generasi Adam Bapak Manusia,
dan Allah senantiasa menciptakan mereka dimuka bumi dan mengadakan generasi
demi generasi, alam demi alam muncul, hingga akhirnya Dia menciptakan Adam
Bapak Manusia dan keturunannya berasal darinya.
Syaikh Shaduq
dalam kitab Tauhid mengutip riwayat dari Imam Shadiq As bersabda:
Kalian mengira
bahwa Allah tidak menciptakan manusia lain selain kalian. Bahkan Dia
menciptakan ribuan Adam dimana kalian adalah generasi Adam terakhir...
Al-Khisa,l
diriwayatkan dari Imam Shadiq as bersabda:
Allah
menciptakan dua belas ribu alam yang masing-masing lebih besar dari tujuh
petala langit dan tujuh petala bumi. Tiada satu pun dari penghuni satu alam
pernah berpikir bahwa Allah menciptakan alam lainya selain alam (yang ia huni)
Dari bukti
literatur Kristen dan Islam, setidaknya memberi gambaran kepada kita bahwa Adam
dijadikan Allah sebagai khalifah atau pemimpin dipermukaan Bumi. Untuk siapa
memimpin, apakah Adam diturunkan untuk memimpin generasi sebelumnya yang lebih
banyak berbuat dosa, saling membunuh dan membuat kerusakan, dan memberikan peringatan
kepada mereka?
Dan Dialah yang
menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu
atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan
sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-An’aam 6:165)
Sumber : http://www.isains.com/2014/11/manusia-pra-adam-generasi-10-ribu-tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar