Umat Kristiani mengikuti misa Natal
keluarga dan anak-anak di Gereja Katedral, Jakarta.
|
Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang menurunkan sebanyak 100 personel Barisan Ansor Serba Guna (Banser) untuk pengamanan akhir tahun, dimulai sejak Misa Natal hingga tahun baru. Mereka disebar ke 37 gereja di wilayah Kabupaten Malang.
Para Banser membantu tugas polisi dan berada di bawah koordinasi petugas Kepolisian. "Banser memberikan rasa aman bagi jemaat dan menjaga toleransi," kata Ketua GP Ansor Kabupaten Malang, Hasan Abadi, Kamis 25 Desember 2014.
Hasan berharap jemaat yang menggelar
Misa Natal bisa khusuk dalam melaksanakan ibadahnya. Pengamanan selama Natal
dan tahun baru, katanya, dilangsungkan rutin setiap tahun.
Tujuannya untuk membangun toleransi
antar umat beragama. Para personel Banser turun menggunakan seragam lengkap.
"Jika dibutuhkan lagi sebanyak 16 ribu Banser siap diturunkan sewaktu-waktu,"
ujarnya.
Datangi gereja
Selain Banser, sikap toleransi juga
dilakukan oleh Kelompok Gusdurian Malang. Mereka memasang spanduk ucapan
selamat Natal kepada umat Kristiani. Spanduk ucapan ini ditempatkan di samping
Gereja Katedral Jalan Ijen Kota Malang.
Spanduk tersebut berasal dari
Jaringan Gusdurian Nasional dan dipasang di berbagai daerah termasuk di Malang.
"Pesan selamat Natal ini sebagai bentuk toleransi," kata Penggerak
atau Pegiat Gusdurian Malang Anas Ahimsa, Kamis 25 Desember 2014.
Sebagai komunitas yang mengamalkan nilai toleransi ajaran Gus Dur atau Kiai Haji Abdurrachman Wahid mereka juga berkunjung ke Gereja Katedral di Jalan Ijen Malang.
Sebagai komunitas yang mengamalkan nilai toleransi ajaran Gus Dur atau Kiai Haji Abdurrachman Wahid mereka juga berkunjung ke Gereja Katedral di Jalan Ijen Malang.
Usai Misa Natal, sejumlah anggota
Gusdurian menemui pengurus gereja. Mereka bersilaturahmi dan menangkap pesan
damai Natal langsung dari pengurus gereja dan para jemaah. "Ramah tamah
dan silaturahmi di gereja dilakukan rutin setiap Natal," katanya.
Selain itu, dalam memperingati haul Gus Dur kelima, mereka melakukan berbagai acara. Mulai bakti sosial untuk anak yatim dan gathering community bertema refleksi pluralisme di Indonesia.
Selain itu, dalam memperingati haul Gus Dur kelima, mereka melakukan berbagai acara. Mulai bakti sosial untuk anak yatim dan gathering community bertema refleksi pluralisme di Indonesia.
Puncak peringatan haul Gus Dur
diselenggarakan dialog lintas iman di Gereja Katedral Ijen Malang. Kegiatan itu
juga disemarakkan dengan apresiasi seni, nonton bareng dokumenter film Gus Dur
di mata mahasiswa dan doa bersama lintas iman. (VIVAnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar