Pedagan beras. Ilustrasi |
Indramayu - WARA - Harga beras di pasar tradisional di
Kabupaten Indramayu sudah menembus Rp 12 ribu per kg. Kenaikan harga pun
terjadi secara cepat setiap hari.
Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Ahad (22/2), beras seharga Rp 12 ribu per kg itu untuk kualitas satu. Sedangkan kualitas dua seharga Rp 11.500 per kg dan kualitas tiga mencapai Rp 11 ribu per kg.
Harga beras itu berlaku untuk pembelian karungan dengan ukuran 25 kg per karung. Sedangkan untuk pembelian beras eceran, untuk kualitas satu harganya Rp 12.500 per kg.
"Kenaikan harga beras ini terus terjadi setiap hari," ujar pemilik kios beras Alaydroes, Wahyudi, kepada Republika.
Wahyudi mengatakan, pada pekan pertama Februari 2015, harga beras kualitas I masih mencapai Rp 10 ribu per kg, kualitas II Rp 9.800 per kg dan kualitas III Rp 9.600 per kg.
Wahyudi menyatakan, harga beras belum pernah turun sejak akhir Agustus 2014. Dia menuturkan, harga beras baru akan turun jika sudah memasuki masa panen raya.
Wahyudi menjelaskan, pasokan gabah kering simpan di tingkat petani saat ini sudah sangat menipis. Harganya pun sangat tinggi, sekitar Rp 700 ribu per kuintal.
"Tingginya harga gabah inilah yang membuat harga beras juga menjadi tinggi," tutur Wahyudi. (Republika)
Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Ahad (22/2), beras seharga Rp 12 ribu per kg itu untuk kualitas satu. Sedangkan kualitas dua seharga Rp 11.500 per kg dan kualitas tiga mencapai Rp 11 ribu per kg.
Harga beras itu berlaku untuk pembelian karungan dengan ukuran 25 kg per karung. Sedangkan untuk pembelian beras eceran, untuk kualitas satu harganya Rp 12.500 per kg.
"Kenaikan harga beras ini terus terjadi setiap hari," ujar pemilik kios beras Alaydroes, Wahyudi, kepada Republika.
Wahyudi mengatakan, pada pekan pertama Februari 2015, harga beras kualitas I masih mencapai Rp 10 ribu per kg, kualitas II Rp 9.800 per kg dan kualitas III Rp 9.600 per kg.
Wahyudi menyatakan, harga beras belum pernah turun sejak akhir Agustus 2014. Dia menuturkan, harga beras baru akan turun jika sudah memasuki masa panen raya.
Wahyudi menjelaskan, pasokan gabah kering simpan di tingkat petani saat ini sudah sangat menipis. Harganya pun sangat tinggi, sekitar Rp 700 ribu per kuintal.
"Tingginya harga gabah inilah yang membuat harga beras juga menjadi tinggi," tutur Wahyudi. (Republika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar