Jakarta - WARA - Ketua Asosiasi Pengusaha Tepung Terigu Indonesia (Aptindo)
Franky Welirang mengatakan, ancaman krisis pangan sudah masuk di Indonesia.
Hingga saat ini masih sebatas target belum terlihat kebijakan yang
mendukungnya. Karena itu, "Ancaman krisis pangan sudah berjalan di kita,
jangan anggap sepele," kata Franky di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (9/1).
Menurut Franky, kalau Indonesia
ingin mencapai swasembada maka sudah dipastikan tidak ada lagi kegiatan impor.
"Kalau mau swasembada pangan berarti impor nol dan perlu ada ekspor karena
kita harus berpartisipasi di dunia."
Tapi apa faktanya? Franky
menyebutkan, selama empat tahun belakangan ini nilai impor Indonesia terus
mengalami peningkatan. Terutama untuk impor beras yang merupakan bahan pokok
masyarakat Indonesia.
Bahkan dirinya mengungkapkan bahwa
pangan di 2014 belum juga terpenuhi dari hasil produksi nasional.
Pasalnya,
beberapa pangan pokok impornya mengalami peningkatan yang lumayan tinggi.
"Wong impornya sampai Oktober saja sudah naik 12,4 persen, apakah kita
berhasil di jagung enggak, impor jagung naik 20 persen apakah kita berhasil di
kedelai enggak ternyata di 2014 sampai Oktober naik 27 persen, gula walaupun
turun tapi tetap saja 2 juta," ungkapnya. (fastnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar