Jenazah pelaku begal motor Pondok Aren. |
Tangerang - WARA - Sutinah mengaku ikhlas melepas kepergian anaknya,
Hedriansyah alias Riyan, pelaku pembegalan motor di Pondok Aren, Kota Tangerang
Selatan pada Selasa (24/2) lalu. Ibu Sutinah meminta maaf kepada Sri, wanita
yang menjadi korban aksi pembegalan Riyan.
"Kami menerima apa yang terjadi, apapun tanggapan masyarakat itu hak mereka, kami serahkan pada Allah ini musibah untuk kami, saya atas nama orangtua Riyan meminta maaf kepada Sri," kata Sutinah kepada merdeka.com, Kamis (26/2) malam.
Sutinah juga mengatakan, dirinya tak menuntut apa-apa atas peristiwa yang memilukan hatinya itu. Bagi Sutinah, kepergian Riyan untuk selama-lamanya merupakan garis takdir kendati ia merasa terpukul lantaran 2 tahun belakangan ini tak pernah bertemu Riyan.
"Saya tidak menuntut apa-apa, lalu kepada siapa saya menuntut? Dan saya tuntut buat apa? saya sudah ikhlas, mungkin ini jalnnya, saya tidak pernah ketemu Riyan selama dua tahun," katanya sembari meneteskan air mata.
Sementara itu, menurut salah seorang tetangga yang sedang melayat ke rumah Sutinah mengatakan, dirinya mengenal sosok Riyan sebagai orang baik. Dia mengatakan, Riyan juga pernah aktif di organisasi remaja masjid. "Riyan itu orangnya rajin, dan dulu aktif di kepemudaan di masjid," kata seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya.
Di mata Sutinah, Riyan merupakan sosok pendiam. Di lingkungan keluarga, Riyan dikenal irit bicara, ia bahkan hampir tak bicara bila tak ditegur terlebih dahulu. Sutinah mengaku, tak pernah mengetahui aktivitas Riyan selama di luar rumah. "Riyan orangnya pendiam, tidak pernah tanya apapun, kalau ditegur baru dia bicara," kata Sutinah. (Merdeka.com)
"Kami menerima apa yang terjadi, apapun tanggapan masyarakat itu hak mereka, kami serahkan pada Allah ini musibah untuk kami, saya atas nama orangtua Riyan meminta maaf kepada Sri," kata Sutinah kepada merdeka.com, Kamis (26/2) malam.
Sutinah juga mengatakan, dirinya tak menuntut apa-apa atas peristiwa yang memilukan hatinya itu. Bagi Sutinah, kepergian Riyan untuk selama-lamanya merupakan garis takdir kendati ia merasa terpukul lantaran 2 tahun belakangan ini tak pernah bertemu Riyan.
"Saya tidak menuntut apa-apa, lalu kepada siapa saya menuntut? Dan saya tuntut buat apa? saya sudah ikhlas, mungkin ini jalnnya, saya tidak pernah ketemu Riyan selama dua tahun," katanya sembari meneteskan air mata.
Sementara itu, menurut salah seorang tetangga yang sedang melayat ke rumah Sutinah mengatakan, dirinya mengenal sosok Riyan sebagai orang baik. Dia mengatakan, Riyan juga pernah aktif di organisasi remaja masjid. "Riyan itu orangnya rajin, dan dulu aktif di kepemudaan di masjid," kata seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya.
Di mata Sutinah, Riyan merupakan sosok pendiam. Di lingkungan keluarga, Riyan dikenal irit bicara, ia bahkan hampir tak bicara bila tak ditegur terlebih dahulu. Sutinah mengaku, tak pernah mengetahui aktivitas Riyan selama di luar rumah. "Riyan orangnya pendiam, tidak pernah tanya apapun, kalau ditegur baru dia bicara," kata Sutinah. (Merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar