Suku Toraja |
Toraja - WARA,
Keunikan dan keindahan Toraja di Sulawesi Selatan tak kalah dengan Bali.
Sampai-sampai mantan Presiden Soeharto pada tahun 1970-an menyebut Toraja
sebagai destinasi wisata populer setelah Bali. Sebelum krisis moneter melanda
Indonesia, nama Toraja begitu dikenal wisatawan, khususnya wisatawan Eropa
sehingga kunjungan turis selalu bertambah ke wilayah ini.
Ini diakui oleh Bupati Tana
Toraja Theofilus Allorerung saat menerima rombongan Famtrip Destination
Management Organization (DMO) Toraja, di Makale, Selasa (18/11/2014) sore.
Menurut Theofilus, selain wisata
budaya juga ada wisata alam dan wisata religi. Pemkab Tana Toraja juga
berencana membangun patung Yesus Kristus tertinggi di dunia. Patung raksasa itu
akan dibangun setinggi 40 meter di Bukit Burake. Nantinya tinggi patung bakal
mengalahkan patung Christ the Redeemer di Rio de Janeiro, Brasil.
Namun jarak Makassar-Toraja yang
cukup jauh — sekitar 8 jam perjalanan lewat darat — membuat Toraja hanya
benar-benar dikunjungi oleh wisatawan yang berminat mengetahui lebih mendalam
budaya dan adat istiadat Toraja.
Sebenarnya, lanjut Theofilus, Kabupaten
Tana Toraja memiliki bandara perintis yang diberi nama Pongtiku dengan landasan
sepanjang 900 meter. Namun penerbangan hanya berlangsung setiap Senin dengan
sekali penerbangan dari dan ke Makassar.
“Saat ini kami sedang
merencanakan membangun bandara baru dengan landasan sepanjang 1.900 meter.
Sekarang dalam tahap pembebasan lahan,” katanya.
Oleh karena itu Pemkab Tana
Toraja tetap gencar mengundang investor untuk menanamkan modalnya dalam
pembangunan sarana akomodasi di wilayah ini.
Patung Yesus di Rio de Janeria, Brasil |
Bupati juga menyadari, Tana
Toraja tidak hanya fokus pada wisata budaya dengan mengandalkan keunikan
tradisi Toraja dengan rumah adat dan acara budaya namun juga mulai
mengembangkan wisata lainnya seperti wisata agro. Caranya dengan mengajak
wisatawan memasuki kebun kopi saat mereka menuju Pango-pango, lokasi sejuk di
pegunungan. Dari puncak bukit ini, wisatawan akan melihat pemandangan Kota
Makale.
“Saya menginginkan warga Toraja
hidup sejahtera dari sektor pariwisata. Saya kejar pembangunan infrastuktur.
Pango-pango saya buka dengan melebarkan jalan dan menambah jumlah restoran.
Tahun 2016 saya targetkan jalan-jalan tersebut sudah lebar semua,” katanya.
Selain itu, lanjut Theofilus,
wisatawan yang datang ke Toraja menginginkan suvenir khas Toraja dan kuliner.
“Tahun 2015 saya akan bangun gedung suvenir sehingga memudahkan wisatawan
mencari produk dan makanan khas Toraja,” tambahnya. (TRIBUNNEWS.COM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar