Pimpinan delegasi Hamas yang juga
wakil ketua bidang politik Hamas Abu Umar Muhammad bertemu dengan Ketua DPR Setya
Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta bersama delegasi Hamas lainnya seperti
Khalid Qadoummi dan Othman Battiri. Keinginan Hamas untuk membuka perwakilannya
di Indonesia tersebut menurut Abu Umar karena Indonesia memiliki hubungan baik
dengan Palestina.
Abu Umar mengatakan keinginan Hamas
untuk memiliki kantor di Jakarta adalah hal wajar. Apalagi saat ini Hamas
memiliki kantor perwakilan di India, Moskow, Jerman, dan lain-lain. Selama ini
Indonesia sudah banyak membantu Palestina, dan akan lebih baik lagi bila ada
dukungan politik dari Indonesia terhadap Palestina. Abu Umar Muhammad
menegaskan, kehadirannya ke DPR dalam rangka mencari dukungan kepada Indonesia.
"Masjid Al-Aqsa saat ini
mengalami masa cukup berat dibanding masa lalu. Kota Yerussalem saat ini sudah
dikepung perumahan, di mana nama-nama kawasan itu diubah dari nama-nama khas
Arab jadi Yahudi. Mereka melakukan tekanan luar biasa kepada Arab, untuk itu
kami berharap Indonesia beri dukungan sekuatnya untuk menggagalkan rencana
jahat Israel," jelas Abu Umar.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua DPR
Setya Novanto menanggapi positif permintaan delegasi Hamas untuk mendirikan
kantor perwakilan di Jakarta. Wakil Ketua DPR Fadli Zon menambahkan dengan
dibukanya kantor perwakilan Hamas ada di Jakarta, maka Hamas dengan mudah bisa
menyampaikan informasi terkait isu-isu Palestina.
"Saya kira kita akan mendukung,
apalagi pemerintah juga mendukung. Ini dalam rangka menyampaikan informasi
Palestina dalam menuntut hak-hak mereka," tuturnya.
Sebelum bertemu dengan pimpinan DPR,
delegasi Hamas juga telah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sumber
Fastnews mengatakan, semalam (Kamis, 27/11) Wapres Jusuf Kalla bertemu dengan
delegasi Hamas sepulang dari Istana Negara pasca menghadiri pelantikan Nusron
Wahid sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BN2TKI),
Franky Sibarani sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan
Komite ASN yang diketuai oleh Prof Sofyan Effendi. Pada pertemuan itu,
delegasi Hamas juga menyatakan keinginan untuk membuka kantor perwakilan di
Jakarta, dan mendapat dukungan positif dari Wapres Jusuf Kalla.
Pengamat politik luar negeri
Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menilai seharusnya dukungan
politik yang diberikan pemerintah lebih kepada dukungan agar Hamas dan Fatah
bersatu untuk membentuk Palestina merdeka.
“Palestina sudah punya kantor
perwakilan di Indonesia, jangan ditambah lagi dengan kantor perwakilan Hamas,
masak Palestina ada aliran Fatah dan Hamas. Keduanya sebaiknya bersatu
untuk membentuk Palestina meredeka,” sarannya.
Hikmahanto lebih lanjut mengatakan,
Hamas selama ini menginginkan Israel harus keluar dari Palestina, tapi
kalau meminta Israel keluar sulit. Sementara itu menurut aliran Fatah, Israel
bisa tetap di Palestina karena kekuasannya berbeda yaitu di Tepi Barat,
sementara Jalur Gaza dikuasai Hamas. Dukungan pemerintah Indonesia sebaiknya
mempersatukan Fatah dan Hamas untuk membentuk Palestina merdeka. (FASTNEWS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar