Para inisiator pengajuan hak interpelasi di DPR, Rabu (26/11/2014), menunjukkan tanda tangan anggota DPR untuk mengusulkan hak tersebut kepada Presiden Joko Widodo. |
"Siapa yang coba-coba
lengserkan Jokowi akan berhadapan dengan rakyat," ujar Sihol melalui
siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (28/11/2014).
Pernyataan itu terkait rencana
pengajuan hak interpelasi dari DPR RI kepada pemerintah terkait kebijakan
pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Sihol menengarai, pengajuan hak
interpelasi itu sarat dengan nuansa usaha untuk melengserkan Jokowi sebagai
presiden. Menurut Sihol, manuver politik tersebut masih bernuansa dendam
pasca-Pemilu Presiden 2014.
"Pihak-pihak yang berpikiran
melengserkan Jokowi hendaknya berkaca. Jangan mereka ini berpikir seakan-akan
bisa mengatur pola pikir rakyat untuk melawan Jokowi," ujar Sihol.
Sihol menegaskan, pemerintahan
Jokowi tidak seperti pemerintahan sebelumnya. Menurut dia, elite pemerintahan
pada masa lalu tidak memiliki hubungan langsung dengan rakyat. Hal ini berbeda
dari pemerintahan sekarang ketika rakyat dan elite pemerintahannya terus
berkomunikasi.
"Mendingan mereka-mereka yang
berniat melengserkan Jokowi itu bertobat demi meraih simpati masyarakat lagi
supaya pada 2019 bisa dipilih masuk Senayan lagi," ujar dia.
Rencana pengajuan hak interpelasi semakin
nyata setelah ratusan anggota DPR memberikan tanda tangan persetujuan pengajuan
hak tersebut. Anggota Fraksi Partai Golkar yang menjadi salah satu inisiator
hak interpelasi, Misbakhun, mengatakan bahwa penggalangan dukungan itu telah
dimulai sejak Senin (24/11/2014). Ia mengklaim, dukungan yang mengalir sangat
deras dan sudah lebih dari 200 anggota DPR dari lima fraksi yang menandatangani
dukungan untuk menggunakan hak interpelasi tersebut.
Misbakhun menuturkan, lima fraksi
yang anggotanya mendukung interpelasi itu adalah Fraksi Partai Golkar, Partai
Gerindra, PKS, PAN, dan Fraksi PPP. Salinan dukungan penggunaan hak interpelasi
akan diserahkan kepada pimpinan DPR sebelum masa reses pada 5 Desember 2014. (KOMPAS.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar